Jokowi Sebut RI Masih Kalah dari Korsel & China soal Bendungan

Jokowi Sebut RI Masih Kalah dari Korsel & China soal Bendungan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Sabtu, 24 Feb 2024 09:00 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Bendungan Lolak/Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Pengelolaan air di Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara lain. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri mengatakan sampai saat ini Indonesia nampak ketinggalan dalam pembangunan bendungan untuk memaksimalkan penggunaan air.

Dari Sabang sampai Merauke ada total 4.400-an sungai. Namun sejauh ini baru 292 bendungan saja yang telah dibangun.

Jokowi membandingkan dengan negara lain, macam Korea Selatan hingga China. Di Korea Selatan ada total 20 ribu bendungan yang beroperasi, sementara di China lebih banyak jumlahnya hingga 98 ribu bendungan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita memiliki 4.400-an sungai, tetapi kita baru memiliki 292 bendungan. Untuk ilustrasi, RRT China memiliki 98 ribu bendungan, Korea Selatan memiliki kurang lebih 20 ribu bendungan," papar Jokowi dalam keterangannya, Jumat (23/2/2024).

Jokowi memberikan pesan kepada presiden yang akan segera menjalankan pemerintahan baru. Pesan itu adalah kebijakan pengelolaan air, energi, dan pangan harus menjadi konsentrasi utama.

ADVERTISEMENT

Pasalnya, urusan energi hingga pangan ini bila tidak bisa dipenuhi di dalam negeri, maka harus berebut dengan negara lain di dunia.

"Maka ini sehingga pemerintah yang akan datang urusan pengelolaan air, energi, betul-betul harus konsentrasi. Karena nanti pangan dan energi itu nanti akan jadi rebutan semua negara," pesan Jokowi.

Resmikan Bendungan Multifungsi

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan peresmian Bendungan Lolak di Sulawesi Utara. Bendungan ini dibangun dengan anggaran Rp 2,02 triliun dengan segudang fungsi yang bisa dioptimalkan.

Selain menjadi pasokan air baku dengan debit 500 liter per detik dan jangkauan hingga 10 kilometer, Jokowi memaparkan bendungan ini bisa menjadi penahan banjir. Bendungan ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir hingga 29% di wilayah sekitar, sebuah perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelumnya.

"Bisa mereduksi banjir sampai 29%, kalau sebelumnya banjir, kemudian ada bendungan menjadi terkurangi," kata Jokowi.

Kemudian, bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas pertanian di sekitar kawasan bendungan. Dengan kapasitas 16 juta meter kubik, Bendungan Lolak dapat mengairi area pertanian seluas 2.200 hektare.

Bendungan Lolak juga bisa berfungsi sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan potensi energi sebesar 2,43 MW. Tidak hanya itu, Bendungan Lolak juga akan menjadi destinasi tempat pariwisata baru di daerah Bolaang Mongondow dan lahan ex galian dapat dimanfaatkan menjadi hutan buah produktif.

(hal/ara)

Hide Ads