Pemerintah Indonesia meluncurkan program perumahan lewat skema iuran wajib yaitu Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Program perumahan buat pekerja juga dijalankan Presiden Korea Utara Kim Jong-un.
Namun bedanya dengan Tapera, program itu gratis alias tanpa dipungut biaya. Dilansir dari Korea Herald, proyek tersebut direncanakan rampung pada 2025.
Kim Jong-un berencana 10 ribu rumah setiap tahun, program itu digembar-gemborkan sebagai salah satu pencapaian menonjol Kim di masa pemerintahannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Selasa 23 April 2024, Kim mendatangi seremoni pembangunan 10 ribu rumah baru di Distrik Hwangsong, Pyongyang, ibu kota Korea Utara, yang merupakan bagian dari target 50 ribu rumah gratis pada 2025. Dalam sambutannya, Kim menyerukan para pekerja untuk mencapai tujuan yang tersisa dari proyek lima tahun tersebut.
"Ini untuk mengubah ibu kota Pyongyang menjadi kota beradab yang terkenal di dunia yang sesuai dengan kekuatan Korea yang kuat dalam nama dan kenyataan," menurut KCNA, dikutip Senin (3/6/2024).
Kim Jong Un menjalankan proyek perumahan itu sebagai upaya nyata untuk mencapai prestasi ekonomi dan meningkatkan penghidupan masyarakat di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi Korea Utara akibat sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pasalnya, Korea Utara telah mendapat sanksi ketat dari PBB karena program nuklir dan misilnya. Sanksi ketat yang dikenakan kepada Korea Utara antara lain adalah larangan ekspor batu bara dan sumber daya mineral lainnya untuk memutus akses Korea Utara terhadap mata uang global.
Dengan penyelesaian terbaru 10 ribu rumah terbaru, Korea Utara pun hingga ini telah membangun 30 ribu rumah baru di distrik Hwasong dan Songhwa di Pyongyang sejak proyek tersebut diumumkan pada pertemuan partai pada 2021.
(hns/hns)