Kelola Aset Rp 212.000 T, Blackrock cs Mau Dibubarkan?

Kelola Aset Rp 212.000 T, Blackrock cs Mau Dibubarkan?

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 27 Nov 2020 13:38 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami pelemahan hingga menembus rekornya selama satu tahun belakangan ini. Nilai tukar rupiah tembus level Rp 9.849/US$, pada Senin (27/5/2013) kemarin. file/detikfoto
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto

Selaras dengan hasil dari makalah tersebut, kritikus mengatakan tiga manajer investasi itu terlalu kuat. Mereka berharap pemerintahan dan Kongres Biden perlu mengendalikan mereka dan mempelajari solusi potensial.

"Solusinya adalah langsung ke masalah konsentrasi dengan membatasi pangsa pasar mereka," kata Graham Steele, yang menulis makalah American Economic Liberties Project.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Steele mengungkap jika tiga manajer investasi itu harus dibubarkan, ketiga perusahaan kemungkinan akan melakukan perlawanan. Upaya Obama membatasi kekuasaan manajer investasi digagalkan oleh pelobi perusahaan di pemerintahan Obama.

Pemerintahan Biden pun diharapkan fokus memerangi pandemi, membangun kembali ekonomi dan mengatasi krisis iklim. Dan jika ada upaya antitrust di era Biden, kemungkinan besar fokusnya adalah Big Tech, bukan Big BlackRock.

ADVERTISEMENT

Menanggapi catatan makalah dari American Economic Liberties Project BlackRock, State Street, dan Vanguard tidak setuju. Catatan makalah itu dianggap berpotensi merugikan investornya.

"Kami pada dasarnya tidak setuju dengan kesimpulan dalam makalah ini dan rekomendasinya, yang kami yakini akan merugikan investor," kata State Street.


(ara/ara)

Hide Ads