BI Resmikan Tugu Rupiah Pertama di Perbatasan RI-Malaysia

BI Resmikan Tugu Rupiah Pertama di Perbatasan RI-Malaysia

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 24 Feb 2024 14:45 WIB
Tugu Rupiah di Sebatik
Tugu Rupiah di Pulau Sebatik/Foto: Shafira Cendra Arini
Sebatik -

Bank Indonesia (BI) meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat di perbatasan Indonesia-Malaysia, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Tugu ini merupakan tugu rupiah pertama di Indonesia yang di bangun di kawasan perbatasan NKRI.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan keberadaan Tugu Rupiah Berdaulat ini penting dalam membantu menumbuhkan kecintaan dan penghormatan masyarakat kepada rupiah. Langkah ini juga menjadi salah satu misi BI dalam meningkatkan kedaulatan RI lewat rupiah.

"Untuk mengingatkan kita bahwa batas tugu itu tidak hanya batas wilayah, tapi juga batas rupiah. Jadi ini mengingatkan kita semua, inilah rupiah yang berdaulat. Itu adalah batas berdaulat kita. Sehingga, tugu ini adalah (tugu perbatasan) yang pertama di seluruh Indonesia," kata Doni, dalam sambutannya di Peresmian Tugu Rupiah Berdaulat, di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu (24/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai Tugu Rupiah Berdaulat pertama yang dibangun di kawasan perbatasan NKRI, tugu ini akan menjadi acuan, utamanya dalam pelaksanaan pembangunan tugu lainnya melalui Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Doni mengatakan, salah satu ornamen yang terdapat pada tugu berbentuk uang ini ialah adanya patung berbentuk gajah mini. Adapun gajah mini ini disebut dengan gendingan, gajah mini khas daerah Pulau Sebatik.

ADVERTISEMENT

"Gendingan itu gajah mini yang adanya di sini. Jadi nanti untuk mengingatkan kita bahwa kita mempertahankan tugu ini, Tugu Rupiah Berdaulat," ujarnya.

Tugu Rupiah di SebatikPeresmian Tugu Rupiah di Sebatik Foto: Shafira Cendra Arini

Selain meresmikan tugu, kunjungan BI ke Pulau Sebatik dalam rangka program ERB. Program ini ialah kegiatan pemberian layanan penyedia uang rupiah layak edar melalui kegiatan kas keliling. Dari total 5 destinasi di kawasan 3T Kalimantan, Pulau Sebatik menjadi yang pertama dikunjungi.

"Hari ini kami sengaja datang ke sini dan kamu membawa sekitar Rp 1,7 miliar untuk dapat ditukar di daerah Sebatik ini karena kami melihat pak, ibu-ibu itu kalau membawa, menaruh uang itu pertama dompet, kemudian di mana, lama-lama uang itu jadi kotor. Kami tidak ingin uang itu bervirus dan menimbulkan penyakit sehingga kami tentunya mengimbau, bapak/ibu sekalian yang punya uang busuk mohon dapat ditukar," katanya.

Sementara itu, Wakil Bupati Nunukan Hanafiah mengucapkan terima kasih atas program ERP dari BI dan TNI AL di Pulau Sebatik. Ia juga mengapresiasi pembangunan Tugu Rupiah Berdaulat di pulau tersebut. Harapannya, kedaulatan NKRI bisa semakin menguat, khususnya di wilayah perbatasan.

"Tentu adalah kegiatan yang sangat strategis menurut saya karena kita ingin tetap menjaga eksistensi rupiah di perbatasan. Karena kita tahu yang namanya perbatasan Interaksi masyarakat itu kan sangat-sangat tinggi ke wilayah lain, katakanlah negara lain, tentu ini akan bisa, mungkin, mengganggu patriotismenya nasionalismenya," kata Hanafiah.

Hanafiah juga mengimbau kepada masyarakat Pulau Sebatik agar kiranya saat melakukan transaksi jual-beli tetap mengutamakan penggunaan rupiah. Apalagi mengingat penggunaan ringgit masih kerap terjadi di sejumlah wilayah, utamanya yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

"Kalau bukan kita yang melakukan, siapa lagi? Jadi kembali saya mengimbau kepada seluruh warga kita, marilah kita menggunakan transaksi dalam kehidupan kita sehari-hari menggunakan mata uang rupiah. Karena apabila kita menggunakan transaksi dalam bentuk uang lain, itu nanti ada sanksi berdasarkan undang-undang. Nah ini perlu dipahami oleh seluruh warga kita karena transaksi di negara kita hanya boleh menggunakan rupiah. Tidak boleh menggunakan mata uang lain," pungkasnya.

Tugu Rupiah di SebatikPeresmian Tugu Rupiah di Sebatik Foto: Shafira Cendra Arini

(shc/fdl)

Hide Ads