Mengintip Konsep dan Skenario Perpindahan Ibu Kota RI

Mengintip Konsep dan Skenario Perpindahan Ibu Kota RI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 07 Mei 2019 08:36 WIB
Mengintip Konsep dan Skenario Perpindahan Ibu Kota RI
Foto: detikFoto

Bambang menegaskan jika ibu kota baru Indonesia nantinya tidak didesain untuk menyaingi Jakarta. Bahkan, kata Bambang, ibu kota baru hanya didesain untuk menampung 1,5 juta penduduk.

"Yang ingin saya tekankan, ibu kota baru nanti tidak didesain untuk menyaingi Jakarta, tidak didesain untuk sebesar Jakarta. Bahkan dalam skenario kami hanya ada dua pilihan, untuk 1.5 juta (penduduk) atau hanya 900 ribu (penduduk)," ujar Bambang.

Menurut Bambang, ibu kota baru tidak harus menjadi kota besar. Di kota tersebut nantinya diharapkan dapat menumbuhkan kegiatan ekonomi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ibu kota baru ini tidak harus menjadi kota besar, terlebih adalah dia bisa berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan menimbulkan kegiatan ekonomi di wilayah tersebut. Yang tadinya wilayah itu kosong sekarang ada wilayah yang mempunyai pusat pemerintahan," jelasnya.

Bambang menjelaskan Jakarta akan tetap menjadi pusat bisnis dan keuangan. Nantinya, lembaga-lembaga keuangan akan tetap berpusat di Jakarta, sementara pemerintahan akan berpindah ke lokasi ibu kota yang baru.

"Jadi BI, OJK, misalkan, itu akan tetap berlokasi di Jakarta. Karena itulah Jakarta sebagai pusat bisnis. Tetapi pemerintahan dalam eksekutif, legislatif, yudikatif, kedutaan juga akan berada di ibu kota baru," katanya.

Hide Ads