Armanata Nasir, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, menuturkan pertemuan kedua presiden cukup sering terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Pembicaraan terkait investasi pun selalu menjadi yang utama, dan sekarang giliran realisasinya.
"Pertemuan Bapak Presiden baru akan berlangsung lusa. Dengan Tiongkok, tentu ada hasil dari kemarin yang follow up," ungkapnya di sela-sela agenda Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (20/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contohnya ada kemungkinan kerja sama untuk membangun kereta cepat. Kemudian ada soal sekian banyak MoU yang sudah ditandatangani dan akan di-follow up. Macam-macam lagi jenisnya," papar Armanata.
"Kalau kita dengan China itu lebih mengharapkan investasinya di sini, seperti yang telah diungkapkan Bapak Presiden," sambungnya.
Agenda KAA 2015 memang menjadi ajang pertemuan bilateral bagi para kepala negara. Banyak pembicaraan yang akan terjadi nantinya. Untuk Jokowi saja, dijadwalkan ada sekitar 19 kepala negara yang akan ditemuinya,
"Jadi pertemuan ini kita lihat dimanfaatkan oleh banyak negara dan pertemuan seperti ini, satu pertemuan tapi hadir banyak negara. Para delegasi saling ada pertemuan bilateral. Jadi mereka saling diskusi, kerja sama apa yang bisa dilakukan," jelas Armanata.
(mkl/hds)