Kerja sama ini dijalankan antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco, BUMN Arab Saudi.
"Presiden menyambut baik ditandatanganinya Refinary Development Masterplan Program Cilacap antara Pertamina dan Aramco senilai US$ 6 miliar," ujar Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, usai pertemuan antara Presiden Jokowi dan Raja Salman di Istana Bogor, Rabu (1/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Hasil Nego Pertamina dan Saudi Aramco Soal Proyek Kilang Cilacap
Sebagai informasi, setelah negosiasi selama 13 bulan, akhirnya PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco sepakat membentuk Joint Venture (JV) alias perusahaan patungan untuk proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap. Pertamina akan memiliki saham 55% dan Saudi Aramco 45% dalam JV tersebut.
Sebelumnya Pertamina dan Saudi Aramco telah menandatangani Head of Agreement (HoA) pada 26 November 2015. Berdasarkan HoA itu, harusnya kesepakatan pembentukan JV dibuat paling lambat setahun setelah HoA, dengan kata lain tenggat waktunya adalah 26 November 2016.
Baca juga: Proyek Modifikasi Kilang Cilacap Dikebut, Bisa Selesai 2021 (hns/ang)











































