Ratusan Pelaku UMKM Dapat Kelas Khusus, Belajar Tren Bisnis

Ratusan Pelaku UMKM Dapat Kelas Khusus, Belajar Tren Bisnis

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Kamis, 13 Nov 2025 16:27 WIB
UMKM
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Ratusan pelaku usaha mikro dan kecil mendapat pelatihan tematik dalam program Pertamina UMK Academy 2025. Kegiatan ini bertujuan memperluas pengetahuan, keterampilan, dan meningkatkan daya saing pelaku UMK di berbagai sektor.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron mengatakan pihaknya terus berinovasi agar program UMK Academy bisa membantu pelaku usaha naik kelas lebih cepat.

"Salah satunya dengan menggelar pelatihan tematik, yang diikuti para peserta berdasarkan sektor usaha ditekuni seperti craft, furniture, jewelry, food and beverage (F&B), agribisnis, jasa, teknologi, fashion dan wastra," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Baron, pelatihan ini tidak hanya berisi teori, tapi juga praktik langsung bersama mentor ahli di bidang masing-masing.
"Melalui pelatihan tematik ini diharapkan UMK dapat mengembangkan usaha sesuai sektornya, di mana mereka mendapatkan tambahan pengetahuan yang lebih spesifik, seperti untuk kelas fesyen lebih kepada tren mode, manajemen rantai pasok, dan lain-lain. Dengan demikian UMK lebih fokus dalam pengembangan usahanya, sehingga siap bersaing dan menjadi pemimpin pasar di sektor usaha yang ditekuninya," kata Baron.

Beberapa pemateri profesional yang hadir antara lain pendiri dan Direktur Kreatif Pyo Jewelry Luthfia Fataty; pemilik Panda Food Stenly Hendi Avanda; pendiri perusahaan beras organik Sirtanio Organik Indonesia dan Satu Atap Coworking Space Surabaya Ahmad Tessario; serta pengamat mode sekaligus pendiri Indonesia Fashion Chamber Lisa Fitria.

ADVERTISEMENT

Luthfia memberikan pelatihan untuk sektor craft, furniture, dan jewelry. Ia berbagi pengalaman dan memaparkan arah tren pasar tahun 2026. Sementara Stenly Hendi Avanda mengangkat soal distribusi, promosi, dan pengembangan produk sektor F&B, termasuk pentingnya memaksimalkan media sosial untuk promosi.

Salah satu peserta, Novita Hermawan, owner Agrominafiber, mengatakan pelatihan ini membuka wawasan tentang tren desain global, manajemen bisnis, dan pemasaran digital.

"Pelatihan ini mendukung peningkatan kapasitas UMKM agar mampu menghasilkan produk yang punya daya saing internasional," ujarnya.

Pemilik Dara Baro, Dimita Agustin, mengaku kini lebih memahami cara menghitung ongkos produksi secara efisien setelah mengikuti kelas fesyen.
"Ia jadi mengetahui perbedaan katalog, lookbook, serta line sheet dan penerapannya dalam pemasaran. Kelas ini bukan cuma menambah ilmu, tapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan brand saya," ucap dia.

Sedangkan Achmad Em, owner Kopi Kalimantan, mendapat wawasan baru soal strategi pengembangan brand, inovasi produk, dan pengelolaan sumber daya manusia lewat kelas tematik F&B. Ia meyakini pengetahuan itu akan meningkatkan daya saing produknya di pasar kopi yang semakin kompetitif.

Program UMK Academy 2025 ini disebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah untuk memperkuat industri kreatif dan mendorong kewirausahaan. Pertamina menyebut inisiatif ini menjadi bagian dari upaya mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads