'Cintailah apa yang kamu kerjakan.' Bagi Alya Ramadhani Putriditya, kalimat sederhana itu bukan sekadar motivasi, melainkan fondasi yang membentuk perjalanan bisnisnya. Dimulai saat ia masih kuliah, kini usahanya tumbuh menjadi Wedding Organizer beromzet besar.
Seperti banyak anak muda lain, Alya punya keinginan untuk berdiri di atas kakinya sendiri dan membangun usaha di bidang yang ia cintai. Tekad itu pula yang membuatnya terus melangkah, meski harus membagi waktu antara kuliah, pekerjaan, dan proyek yang mulai ia rintis.
Simpul Awal Wedding Organizer resmi ia dirikan pada 2021, ketika Alya masih duduk di semester 3 perkuliahan. Saat itu, ia juga aktif menjadi Master of Ceremony (MC) untuk berbagai acara, termasuk lamaran atau engagement. Dari sinilah ia pertama kali bersentuhan dengan industri pernikahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alya Bisnis WO Raup Omzet Ratusan Juta, Begini Awal Kisahnya Foto: Dok. Simpul Awal |
Pengalaman itu membuka matanya. Suasana hangat sebuah acara lamaran membuatnya merasa menemukan ruang yang cocok untuk dirinya. Perlahan Alya mulai mendalami industri pernikahan, membangun relasi dengan vendor, dan menyiapkan fondasi untuk usahanya sendiri.
"Pas jadi MC itu merasa, feel memandu acara lamaran itu kok kayaknya hangat banget. Aku merasa kalau industri ini diseriusin asik. Karena sudah punya banyak kenalan, merasa ada panggilan aja untuk ngebantu orang di sini. Jadi aku memutuskan membuat WO Simpul Awal di 2021," kata Alya kepada detikcom, Minggu (30/11/2025).
Untuk mendirikan bisnisnya sendiri, Alya menyiapkan modal sekitar Rp 3 jutaan, dana yang pada kala itu sulit dikumpulkannya sebagai seorang mahasiswa. Modal tersebut dipergunakannya untuk membeli beberapa peralatan, salah satunya seperti Handy Talkie (HT).
Alya Bisnis WO Raup Omzet Ratusan Juta, Begini Awal Kisahnya Foto: Dok. Simpul Awal |
Izin orang tua pada kala itu juga menjadi tantangan untuknya, yang diminta untuk fokus kuliah. Namun dengan kepercayaan diri dan kemampuannya mengatur waktu, ia berhasil membuktikan ke orang tuanya bahwa kuliah sambil berbisnis bukan hal yang mustahil.
"Tantangan lainnya muncul setelah lulus kuliah, karena sempat kerja full time di kantor konsultan bisnis. Setiap hari kerja from 8 to 5 dan nggak boleh disambi sama kerjaan lain, jadi pada akhirnya curi-curi waktu di sela istirahat," ujarnya.
Lahir Saat Pandemi Covid-19
Menariknya, Simpul Awal lahir di tengah pandemi Covid-19. Alih-alih menjadi hambatan, Alya justru melihat peluang dari maraknya konsep intimate wedding, acara pernikahan dengan tamu terbatas, biasanya tidak lebih dari 100 orang. Konsep ini dinilainya cocok bagi pasangan muda, terutama Gen Z, yang ingin menggelar pesta sederhana dengan anggaran terjangkau.
Namun meski terlihat lebih simpel, wedding organizer tetap memikul tanggung jawab besar untuk menyesuaikan keinginan pengantin dengan budget yang mereka punya. Menurut Alya, fleksibilitas inilah yang membuat bisnisnya tetap bertumbuh ketika banyak usaha lain justru tumbang selama pandemi.
Omzet Ratusan Juta
Bersama tim kecil yang mulai ia bentuk, Alya belajar dari setiap proyek, memperbaiki sistem kerja, dan menjaring tim yang sudah berpengalaman. Seiring dengan perkembangan Simpul Awal menjadi bisnis yang lebih solid, Alya juga memberanikan diri untuk resign dari pekerjaannya dan sepenuhnya berbisnis.
"Dulu di tahun pertama kita cuma bisa 3 event, bahkan rugi. Alhamdulillah di tahun 2025 ini kita udah nge-handle sekitar 52 event, jadi naik sekitar 17 kali lipatnya. Omzet dalam setahun ini juga bisa tembus ratusan juta rupiah, bulanannya puluhan juta," ujar Alya.
Saat ini, Simpul Awal menawarkan beragam layanan, mulai dari Wedding Organizer On The Day dengan harga mulai di bawah Rp 10 juta. Ada pula Wedding Planner bagi pengantin yang membutuhkan pendampingan penuh sejak persiapan awal, mulai dari Rp 20 juta. Selain itu, Simpul Awal juga menangani jasa lamaran hingga berbagai event lainnya sebagai Event Organizer.
Bagi Alya, pengalaman membangun Simpul Awal dari nol memberikan banyak pelajaran berharga, terutama bagi anak muda yang ingin memulai usaha di usia muda. Menurutnya, mahasiswa yang masih berkuliah juga punya peluang besar, asalkan berani mengambil langkah pertama dan konsisten memperbaiki diri.
"Menurut aku, untuk orang-orang yang mau berbisnis supaya ketika ada tantangan kita nggak nyerah, cintailah apa yang kamu kerjakan, itu modal yang sangat kuat untuk bertahan. Itulah kenapa Simpel Awal bertahan karena event industry, wedding industry, dan bisnis, itu tuh tiga hal yang bener-bener aku suka banget," kata dia.
Alya juga mengingatkan setiap bisnis punya tantanganya sendiri. Namun yang perlu diingat adalah untuk bisa sukses, ada proses yang harus dilalui, termasuk menghadapi jatuh-bangun di awal. Proses itulah yang menjadi anak tangga menuju level berikutnya.













































