Cantiknya Bandara Domine Eduard Osok di Sorong

Ekspedisi Langit Nusantara

Cantiknya Bandara Domine Eduard Osok di Sorong

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Senin, 18 Apr 2016 12:27 WIB
Foto: (dok Kemenhub)
Jakarta -

Pengembangan Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, Papua Barat kini telah selesai. Bukan hanya tampilannya yang dipoles, berbagai fasilitas bandara yang canggih juga telah ditambahkan. Hasilnya, Bandara Domine Eduard Osok terlihat megah dan modern, tak kalah dengan bandara lainnya di kota-kota besar di Indonesia.

Bandara Domine Eduard Osok di Sorong


Pada bagian eksterior terminal penumpang, terlihat bentuk ornamen unik menyerupai buah pinang. Desain arsitektur Bandara Domine Eduard Osok memang dirancang agar mencerminkan budaya daerah setempat. Selain itu, bagian interiornya juga telah dipercantik dan dilengkapi fasilitasnya sehingga menambah kenyamanan penumpang. Dengan gedung terminal penumpang yang diperluas hingga 13.700 m2, Bandara DEO dapat menampung 782 penumpang.

Pengembangan Bandara dimulai pada tahun 2011 hingga tahun 2015 yang meliputi pembangunan gedung terminal penumpang menjadi 2 lantai, pemasangan garbarata dan fixed bridge, baggage handling system, lift terminal, x-ray bagasi dan kabin multi view, walkthrough metal detector, dan penambahan fasilitas lainnya seperti area konsesi, area kerbside dan pembaruan desain interior terminal.

Bandara Domine Eduard Osok di Sorong


Dalam waktu lima tahun pembangunan (tahun 2011 sampai dengan 2015), total anggaran APBN yang digunakan yaitu sekitar 236 miliar rupiah. Sebagai bandara pengumpan, Bandara Sorong melayani penerbangan berjadwal domestik yang dioperasikan oleh beberapa maskapai di antaranya Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Ekspress.

Selain itu, Bandarajuga melayani penerbangan perintis yang dioperasikan maskapai Susi Air ke beberapa wilayah sekitar seperti Ayawasi, Inawatan, Teminabuan, dan Waisai. Dengan panjang 2.060 meter dan lebar 45 meter, runway bandara ini dapat didarati pesawat sejenis Boeing seri 737.

Bandara Domine Eduard Osok di Sorong


Pergerakan pesawat di salah satu bandara tersibuk dan terbesar di semenanjung kepala burung Papua ini mengalami rata-rata pertumbuhan 3,3% tiap tahunnya. Tercatat, ada 9.000 lebih pergerakan pesawat per tahunnya. Dari sisi penumpang, rata-rata pertumbuhan penumpang per tahunnya mencapai 13,2% di mana pada tahun 2014 ada sekitar 500.000 lebih penumpang. Untuk kargo, rata-rata pertumbuhan kargo per tahunnya cukup pesat sekitar 17,2% (tahun 2014 mencapai 3,06 juta barang per kg).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan mengharapkan dengan adanya pengembangan Bandara DEO, pelayanan jasa transportasi udara di kota Sorong dan sekitarnya semakin meningkat sehingga Kawasan Timur Indonesia dapat terus berkembang maju.

Hal ini sesuai dengan program Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka Negara kesatuan; dan meningkatkan kualitas hidup manusia, serta meningkatkan produktivitas rakyat.


Ekspedisi Drone Elang Nusa

Hari ini, Senin (18/4/2016), Drone Elang Timur berada di Kota Sorong. Sejak 14 April 2016, program Drone Telkomsel dimulai dan akan berlanjut hingga 14 Mei 2016. Program Drone Telkomsel ini diberi nama Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Ini adalah ekspedisi ambisius yang akan berjalan satu bulan penuh.

Telkomsel akan menjelajahi Indonesia sekaligus menguji kehebatan jaringan broadband-nya melalui video streaming yang akan disiarkan dari dua buah drone berjenis UAV (Unmanned Aerial Vehicle) berukuran besar yang melintasi lebih dari 50 kota di Indonesia.

Dalam ekspedisi Elang Nusa ini, dua buah drone berukuran besar dengan bentangan sayap hingga 2,4 meter akan diterbangkan secara bersamaan, menempuh Jalur Barat (Elang Barat) dan Jalur Timur (Elang Timur) Indonesia sepanjang 8.500 km.

Selama program, kedua drone akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan terbaik Telkomsel ke www.telkomsel.com/elangnusa, sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded.

Elang Barat akan memulai perjalanan dari Sabang dan akan menempuh beberapa kota di antaranya Medan, Palembang, Tasikmalaya, Yogyakarta dan Malang.

Sementara Elang Timur, akan berangkat dari Merauke dan bergerak melewati Sorong, Ambon, Manado, Banjarmasin, Makassar, dan Labuan Bajo.

Di akhir perjalanan kedua drone akan bertemu dan mendarat di Denpasar. Selain menangkap berbagai keindahan dari alam Indonesia, dalam perjalanannya, Elang Barat dan Elang Timur juga akan menyapa masyarakat yang berada di kota-kota yang dilewati.

 "Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia"

(drk/hns)

Hide Ads