Hal ini tidak bisa dilihat dari nominal utang yang tercatat, melainkan dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang sekarang baru sebesar 27%.
Banyak negara lain di dunia, bahkan negara maju sekalipun memiliki rasio utang yang lebih besar. Sebut saja Jepang dengan rasio yang mencapai 200% terhadap PDB pada negar tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Schneider menyatakan pihaknya tetap akan utang pada level yang terkendali. Sehingga bisa terhindar dari risiko-risiko yang bisa muncul di kemudian hari.
"Pemerintah tetap terus berupaya menurunkan risiko dan biaya utang antara lain melalui strategi memperpendek durasi utang, mendiversifikasi instrumen utang, dan melaksanakan pendalaman pasar SBN (Surat Berharga Negara) secara berkelanjutan," pungkasnya. (mkl/wdl)











































