Bahkan, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan bahwa kini sektor pariwisata menempati posisi keempat sebagai penyumbang devisa bagi Indonesia.
Merujuk pada data Laporan Kinerja Kemenpar tahun 2015, Badan Koordinasi Penanaman Modal menyatakan minat investasi untuk sektor pariwisata dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengalami peningkatan hingga 102,89% pada periode Oktober 2014 hingga Juni 2015 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Arief Yahya, Tanjung Lesung secara bisnis menjadi lokasi yang yang paling cepat menyedot wisatawan sehingga memberikan dampak positif kepada perekonomian.
Salah satu anak perusahaan Jababeka Group, PT Banten West Java TDC menjadi pengembang kawasan wisata di KEK Tanjung Lesung. KEK Tanjung Lesung dikembangkan di atas tanah seluas 1500 hektar dan dilengkapi dengan prasarana infrastruktur yang lengkap seperti jalan, listrik, jaringan internet, telepon, gas, jaringan fiber optik hingga penyediaan air bersih (water treatment plant) dan pengolahan air limbah (waste water treatment plant).
Prasarana ini akan beroperasi dengan kebijakan yang ramah lingkungan dan memiliki kapasitas yang mendukung pertumbuhan kawasan di masa mendatang. Pembangunan ini dilakukan sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Strategis Nasional.
![]() |
Selain itu, Tanjung Lesung juga telah memiliki sejumlah penginapan bertaraf internasional seperti 44 unit vila dengan fasilitas private pool yaitu Kalicaa Villa Estate, 61 unit cottage di Tanjung Lesung Beach Hotel, Hotel Blue Fish, Sailing Club, dan Green Coral Exclusive Camping.
Investor pariwisata juga akan mendapatkan berbagai macam pilihan proyek investasi yang menarik seperti Marina, hotel, theme park, restoran, museum dan food hub. Di tahun 2016 ini, PT Banten West Java tengah membangun beberapa proyek baru untuk memfasilitasi pengunjung. Di antaranya adalah Airstrip, SMA President, Ladda Bay Village, Ladda Public Beach, Mongolian Culture Centre, Kampoeng Sawah Cottage & Villa, dan Revati Residences Apartment.
Mengenai akses ke KEK Tanjung Lesung, nantinya akan didukung dengan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 84km yang diharapkan selesai pada tuga tahun mendatang. Selain itu juga didukung dengan pembangunan Marina Internasional bekerjasama dengan Pelindo II dan Bandara Panimbang.
Ke depannya pemerintah juga akan mereaktivasi jalur kereta api menuju KEK Tanjung Lesung. Para wisatawan lokal dan asing pun akan mendapatkan kemudahan untuk mengunjungi Tanjung Lesung.
Investor akan mendapatkan berbagai macam keuntungan jika berinvestasi di KEK Tanjung Lesung. Ini dikarenakan akan dibangun sejumlah infrastruktur, seperti bandar udara Banten Selatan dan jalan tol Serang - Panimbang sesuai dengan Perpres Nomor 3 Tahun 2016.
Investor KEK Tanjung Lesung juga mendapatkan ketentuan khusus di bidang kepabeanan (custom dan excise), perpajakan, perijinan (licensing) one stop service, keimigrasian serta ketenagakerjaan yang dikelola oleh Kantor Administrator KEK yang telah mendapat wewenang penuh dari pemerintah pusat, propinsi, maupun daerah.
Orang asing yang berkunjung, bekerja, atau menanam modalnya di KEK Tanjung Lesung akan mendapat fasiltas dan kemudahan tambahan (PP nomer 96 Tahun 2015). Beberapa kemudahannya yaitu mendapat izin tinggal sementara atau izin tinggal tetap menurut ketentuan yang berlaku dan kemudahan memiliki properti di dalam KEK Tanjung Lesung. (drk/drk)













































