Perwakilan Filipina Tengok Pesanan 2 Pesawat NC212i Produksi PT DI

Perwakilan Filipina Tengok Pesanan 2 Pesawat NC212i Produksi PT DI

Mukhlis Dinillah - detikFinance
Jumat, 04 Nov 2016 15:00 WIB
Foto: Mukhlis Dinillah
Bandung - Perwakilan Pemerintah Filipina menengok pesanan dua unit pesawat terbang NC212i yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia (PTDI), Jalan Pajajaran, Kota Bandung. Ini untuk memastikan kesiapan pesawat sebelum menjalani serangkaian uji coba kelayakan.

Dua petinggi militer Filipina yang berkunjung kali ini yaitu Under Secretary Philipines Air Force (USEC PAF), Raymun Elefante dan Mayor Jendral Roz Brigeluez. Kedua unit pesawat militer itu rencananya akan menjalani serangkaian uji coba pada Januari 2017 mendatang.

"Mereka mau melakukan inspeksi, training dan delivery. Insya Allah, training (pengoperasiannya) dapat dilakukan di bulan Januari 2017 sebelum nanti dikirim ke Filipina," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI, Budiman Saleh, di sela-sela kunjungan, Jumat (4/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budiman mengatakan pihaknya membanderol harga dua pesawat spek militer tersebut senilai US$ 19 juta. Harga tersebut, lanjut dia, juga sudah termasuk suku cadang pesawat yang diproduksi secara mandiri oleh PT DI.

"Sebelum dikirim, training atau uji coba pesawat semuanya dilakukan di sini (PT DI)," ucap dia.

Sementara itu, Raymun Elefante mengaku cukup puas dengan pesawat produksi PT DI tersebut. Menurutnya fitur-fitur yang dimiliki pesawat terbang NC212i sangat sesuai dengan kebutuhan militer Filipina.

Terutama dalam melakukan operasi kemiliteran.

"Pesawat ini juga cocok mengangkut pasukan dan dropping pasukan saat melakukan operasi militer," tutur Elefante.

"Tapi pesawat ini juga cocok untuk melakukan multi roll, meditech dan medical evacuation untuk penyelamatan korban kecelakaan atau korban bencana," Elefante menambahkan

Selain terpikat dengan kemampuan pesawat, Pemerintah Filipina sengaja memesan dua unit pesawat ini sebagai salah satu upaya menjaga hubungan baik antar negara ASEAN. Terutama dalam hubungan kerja sama dalam bidang kedirgantaraan.

"Kami sengaja mengalihkan perhatian ke negara-negara tetangga. Karena harganya juga sangat kompetitif," kata dia. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads