Desa ini sendiri telah ada sejak tahun 1940, namun baru 76 tahun kemudian warga bisa merasakan manfaat listrik secara langsung setiap harinya. Sebelum ada listrik dari PLN, warga desa menggunakan genset sejak 2002 lalu.
"Awalnya kita (warga) hanya pakai petromaks untuk penerangan. Setelah pakai lampu petromaks, 20 tahun ke depan baru masyarakat sini beli genset. Itu tahun 2002 masyarakat sudah pada pakai genset semua," ungkap salah satu tokoh warga setempat, Fredrick, saat berbincang dengan detikFinance di desanya, Puai, Kamis (15/12/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bensin satu liter Rp 10 ribu-Rp 15ribu, cuma cukup untuk dua jam. Biasa kita pakai sehari 3 liter, itu (digunakan) dari jam 6 sore sampai jam 12 malam saja," terang dia.
Namun, setelah mendapatkan sambungan listrik, Fredrick mengatakan, warga sangat gembira. Dia menjelaskan, dengan adanya listrik ini warga tidak perlu lagi menggunakan genset dengan biaya yang mahal.
"Setelah ada listrik, genset-genset ini sudah tidak dipakai lagi. Mulai Minggu kemarin, warga sudah sangat gembira. Dan hari ini (listrik) sudah nyala, tidak perlu khawatir kehabisan bensin lagi kalau malam," tuturnya. (wdl/wdl)











































