Saat ini, harga jual premium Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter, sedangkan di Papua mulai dari Rp 50.000/liter hingga mencapai Rp 100.000/liter. Pesawat pengangkut BBM ini berkapasitas 4 kiloliter dan dioperasikan anak usaha Pertamina, Pelita Air Service.
Pesawat ini dioperasikan oleh satu orang pilot dan akan mengangkut BBM ke 6 dari 8 wilayah yang tidak terjangkau melalui darat. 6 wilayah itu adalah pegunungan Arfak di Papua Barat, Kabupaten Tolikora, Yahukimo, Nduga, Mamberamo Jaya, dan Kabupaten Intan Jaya.
![]() Pesawat AT 802- Pengangkut BBM di Papua |
Sementara untuk dua wilayah lainnya di Ilaga, dan Mamberamo Tengah dilakukan melalui jalur darat dengan menggunakan truk atau mobil off road 4x4. Saat ini dua unit pesawat pengangkut BBM. Satu pesawat lainnya ada di Krayan, Kalimantan Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Pesawat AT 802- Pengangkut BBM di Papua |
"Listing pesawat dan ongkos yang lainnya itulah masuk ke dalam dana yang kita siapkan per tahun sekitar Rp 800 miliar untuk Papua dan Papua Barat," ujar Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto saat ditemui di Yahukimo, Papua, Selasa (18/10/2016).
Selain mengadakan pesawat pengangkut BBM, Pertamina juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk percepatan infrastruktur jalan darat dan sub penyalur sekaligus meningkatkan kapasitas storage APMS (Agen Premium & Minyak Solar) di daerah pegunungan tengah dan Kabupaten Jayawijaya. (hns/hns)