Pertamina Siapkan Rp 2,34 T untuk Ngebor 19 Sumur di Blok Mahakam

Pertamina Siapkan Rp 2,34 T untuk Ngebor 19 Sumur di Blok Mahakam

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2016 20:05 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan investasi senilai US$ 180 juta atau setara dengan Rp 2,34 triliun pada masa transisi pengambilalihan Blok Mahakam pada 2017. Investasi tersebut dimaksudkan untuk menjaga tingkat produksi blok tersebut setelah dilakukannya amandemen production sharing contract (PSC) atau kontrak bagi hasil Mahakam.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan amandemen kontrak Blok Mahakam untuk periode 2018-2038 dilakukan untuk menjadi jalan bagi Pertamina melakukan langkah transisi dengan baik mulai 2017. Amandemen tersebut telah ditandatangani oleh Pertamina Hulu Mahakam, anak perusahaan Pertamina, dan Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas Bumi (SKKMigas) hari ini, Selasa (25/10).

"Amandemen PSC ini memungkinkan Pertamina untuk memulai langkah transisi pengelolaan Blok Mahakam lebih awal, yaitu per 1 Januari 2017 dengan tujuan menjaga tingkat produksi dari wilayah kerja penghasil gas terbesar ini. Selanjutnya kami akan melakukan pembicaraan detail dengan Total E&P Indonesie sebagai operator saat ini guna memastikan transisi berjalan dengan baik," kata Dwi dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia melanjutkan, Pertamina Hulu Mahakam telah menyusun Work Program and Budget (WP&B) Blok Mahakam 2017 dan tengah difinalisasi. Berdasarkan WP&B tersebut, dibantu oleh Total E&P Indonesie sebagai pelaksana, Pertamina Hulu Mahakam menyiapkan kegiatan pengeboran tahun 2017 dengan target 19 sumur dengan nilai investasi sekitar US$ 180 juta.

SKK Migas tengah menyiapkan petunjuk teknis pelaksanaan WP&B Pertamina Hulu Mahakam dengan prinsip kegiatan yang dilaksanakan oleh Total E&P Indonesie dengan basis 'no cost no profit', dengan semua biaya dan risiko kegiatan menjadi beban Pertamina Hulu Mahakam. Sumur pemboran ditargetkan mulai produksi pada 1 Januari 2018.

Sementara itu, Pertamina Hulu Mahakam bersama Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation sedang menyelesaikan perjanjian alih kelola yang meliputi Transfer of Operatorship Agreement (TOA) dan Bridging Agreement (BA). TOA yang telah ditandatangani para pihak pada 29 Juli 2016 akan diselaraskan dengan amandemen PSC Blok Mahakam, sedangkan BA diperlukan terkait dengan bantuan pelaksanaan kegiatan Pertamina Hulu Mahakam oleh Total Indonesie pada periode tahun 2017.

"Kami menargetkan penyelesaian Bridging Agreement dan amandemen TOA pada akhir November 2016," pungkas Dwi. (dna/dna)

Hide Ads