Kereta Cepat Jokowi, Bakal Ada di Bawah Tanah Hingga 'Melayang'

Kereta Cepat Jokowi, Bakal Ada di Bawah Tanah Hingga 'Melayang'

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Sabtu, 25 Jul 2015 12:54 WIB
Jakarta -

Pemerintah berencana untuk membangun kereta cepat (high speed train) dengan rute Jakarta-Bandung. Proyek kereta ini diharapkan melesat di atas 200 km per jam. Dengan kecepatan tinggi itu, jalur kereta harus dibuat mulus dan tanpa persilangan sebidang (palang pintu).

"Kereta cepat yang kita ketahui, nggak ada perlintasan sebidang, karena berbahaya bila kereta cepat yang kecepatan rata-rata di atas 200 km per jam melaju di perlintasan sebidang," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Kementerian Perhubungan, Sugiadi Waluyo kepada detikFinance, Sabtu (25/7/2015).

Sugiadi mengatakan, kereta cepat harus melaju mulus tanpa perlintasan sebidang maka, kontruksi jalur kereta cepat dibuat dengan beberapa skema. Untuk rute padat penduduk seperti keberangkatan dari Jakarta, opsinya daerah Halim atau Stasiun Manggarai, jalurnya bisa dibuat di bawah tanah (underground) dan dibuat melayang (elevated). Tapi bila rencana pengembangan kereta melewati tanah kosong seperti hutan, perkebunan hingga persawahan maka jalur bisa dibuat menapak di atas tanah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Secara teknologi bisa elevated atau underground. Seperti di Jepang hingga China, kalau kereta masuk kota untuk menghilangkan perlintasan sebidang, rute bisa dibuat underground atau elevated," ujarnya.

Sugiadi menyebut, biaya konstruksi pengembangan kereta cepat memang mahal apalagi bila memakai rute bawah tanah. Alhasil rute atau jalur bisa mengkombinasikan konstruksi bawah tanah, layang hingga menapak di tanah.

"Di tanah kontruksi lebih murah, elevated lebih mahal, underground bisa lebih mahal lagi," ujarnya.

(feb/rrd)

Hide Ads