Laba Bersih BII Triwulan III Menyusut Rp 30 Miliar
Kamis, 27 Okt 2005 10:21 WIB
Jakarta - Meningkatnya biaya pendanaan (cost of fund) karena naiknya suku bunga dan adanya investasi strategis untuk membangun infrastruktur, telah membuat laba bersih PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) pada triwulan III 2005 menyusut Rp 30 miliar atau turun 5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp 618 miliar menjadi Rp 588 miliar."Perubahan kondisi ekonomi makro jelas berdampak pada kinerja operasional BII. Kami menyadari kondisi pasar saat ini, dan akan terus melakukan kegiatan usaha dengan prinsip kehati-hatian," kata CFO dan Managing Director BII, Prem Kumar dalam penjelasan tertulis, Kamis (27/10/2005).Meskipun kondisi pasar dinilai penuh tantangan, namun pendapatan bunga bersih BII masih bisa naik sebesar 48 persen menjadi Rp 1,842 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,244 triliun.Sedangkan pendapatan operasional lainnya relatif stabil sebesar Rp 761 miliar. Namun apabila keuntungan penjualan obligasi pemerintah yang bersifat sementara tahun lalu sebesar Rp 242 miliar tidak diperhitungkan, pendapatan operasional lainnya meningkat 45 persen. Sementara peningkatan total kredit (bruto) konsolidasi mencapai Rp 21,320 triliun pada akhir kuartal ketiga 2005 atau tumbuh 71 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. "Pertumbuhan ini berhasil dicapai di tengah kondisi pasar yang tidak pasti, dipicu oleh meningkatnya suku bunga, melemahnya rupiah, melonjaknya harga BBM serta tekanan inflasi," ujar Prem. Total aset BII juga naik 36 persen menjadi Rp 49,174 triliun sejalan dengan pertumbuhan kredit sebesar 71 persen. Besaran Loan to Deposit Ratio (LDR) meningkat menjadi 54,66 persen dari 42,08 persen pada tahun lalu. Pertumbuhan kredit sebagian besar berasal dari peningkatan kredit konsumer dan UKM/Komersial yang tumbuh masing-masing sebesar 114 persen dan 50 persen. Per 30 September 2005, komposisi kredit BII adalah 41 persen kredit konsumer, 30 persen kredit UKM/komersial dan 29 persen kredit korporasi.Jumlah simpanan nasabah (dana pihak ketiga) BII tumbuh menjadi Rp 35,996 triliun atau meningkat 23 persen dari Rp 29,226 triliun pada tahun lalu. Tabungan dan giro meningkat masing-masing sebesar 6 persen dan 15 persen, sedangkan Deposito naik 36 persen. Per 30 September 2005, deposito mencerminkan 52 persen keseluruhan simpanan nasabah di bank.BII mencatat NPL yang turun dari 7,72 persen pada tahun lalu menjadi 2,85 persen pada triwulan ketiga tahun ini. Rasio kecukupan modal (CAR) dengan memperhitungkan risiko kredit dan risiko pasar sebesar 18,10 persen.
(ir/)