Ari Soemarno, Dirut Pertamina yang Pernah Terpinggirkan
Rabu, 08 Mar 2006 19:59 WIB

Jakarta - Ari Hernanto Soemarno kini menduduki posisi tertinggi di Pertamina. Kakak sulung mantan Menperindag Rini Soewandi ini akhirnya berhasil menduduki puncak setelah malang melintang di Pertamina selama 28 tahun.Pria kelahiran 14 Desember 1948 ini merupakan putra tertua mantan Gubernur BI Soemarno. Lulusan Teknik Kimia Aachen University Jerman ini memulai karirnya pada tahun 1978 sebagai teknisi pengolahan di kilang LNG Badak, Bontang, Kaltim.Ari tampaknya betah di Bontang dan menghabiskan 16 tahun karirnya di sana sebelum akhirnya mendapat promosi. Namun karir Ari sempat terpeleset. Sekitar 10 tahun silam, Ari pernah kena hukuman berupa penurunan gaji setingkat lebih rendah selama setahun.Dalam Majalah Tempo edisi paling gres dituliskan, 10 tahun silam pernah beredar surat keputusan dari Direktur Pengolahan Pertamina GJ Atihuta dan juga surat peringatan kepada Ari dari Kepala Divisi Gas Direktorat Pengolahan Pertamina, Hadiono Sutirto.Kedua surat itu intinya berisi pemberian sanksi kepada Ari. Sebagai Ketua Tim Tender PGP Bontang, Ari dianggap melakukan pelanggaran proses tender pekerjaan infrastruktur. Akibatnya, Pertamina dirugikan hingga Rp 1,2 miliar.Kontraktor pemenang tender pun akhirnya mengembalikan dana hingga Rp 600 juta ke Pertamina. Namun Ari tetap kena sanksi berupa penurunan gaji setingkat lebih rendah selama setahun. Surat peringatan pun dilayangkan dari Hadiono.Namun Ari menolak menandatangani surat peringatan itu dengan alasan kesalahan itu bukan tanggung jawabnya semata.Meski sempat terpeleset, namun karir Ari selanjutnya malah semakin kinclong. Pada tahun 2001, Ari didapuk menjadi staf khusus Direktur Hilir Pertamina. Dan dua tahun kemudian, Ari diangkat menjadi Presdir Pertamina Trading Limited (Petral), yang merupakan anak perusahaan Pertamina dan berkantor di Singapura dan Hong Kong.Presiden Megawati pun akhirnya mendapuk Ari sebagai Direktur Pemasaran Pertamina pada 11 Agustus 2004. Dan meski sempat terpinggirkan, namun kini Ari berhasil menduduki posisi tertinggi di BUMN yang kerap kali dituding sarat KKN itu.Bisakah Ari membersihkan Pertamina dari mafia-mafia minyak? Ataukah Ari bakal terpinggirkan kembali?
(qom/)