BI Setujui Merger CIMB Niaga dan Bank Lippo

BI Setujui Merger CIMB Niaga dan Bank Lippo

- detikFinance
Kamis, 16 Okt 2008 19:01 WIB
Jakarta - Penggabungan usaha atau merger PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Lippo Tbk akhirnya mendapat lampu hijau dari Bank Indonesia. Bank sentral telah mengeluarkan restunya pada 15 Oktober 2008.

Persetujuan dari BI yang diterima dalam bentuk surat per tanggal 15 Oktober 2008 ini membuka jalan bagi merger bank pertama yang terjadi di bawah kebijakan kepemilikan tunggal (single presence policy/SPP).

"Kami sangat senang dengan keluarnya persetujuan dari regulator perbankan di Indonesia ini. Kami akan segera menyelesaikan proses merger di mana bank hasil penggabungan ini akan menjadi bank terbesar kelima di Indonesia berdasarkan jumlah aset," ujar Dato' Nazir Razak, Group Chief Executive, CIMB Group dalam pengumuman Kamis (16/10/2008).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank CIMB Niaga dan Bank Lippo telah sepakat untuk melakukan konsolidasi terhadap bisnis mereka pada 2 Juni 2008. Konsolidasi ini memungkinkan Khazanah Nasional Berhad, selaku pemegang saham dari kedua bank, untuk memenuhi tenggat waktu dari peraturan kepemilikan tunggal yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, yakni tahun 2010.

Melalui rencana merger tersebut, CIMB Group akan memiliki 58,7% atau 81,3% saham di Bank CIMB Niaga, tergantung dari jumlah pemegang saham yang memilih untuk tetap bergabung dengan bank yang baru ini.

Bank Indonesia juga memberikan persetujuan atas penunjukkan bankir senior, Arwin Rasyid, sebagai Presiden Direktur Bank CIMB Niaga. Arwin sendiri telah menduduki beberapa posisi senior di sektor perbankan nasional, termasuk di antaranya Wakil Presiden Direktur Bank Negara Indonesia (BNI), Presiden Direktur Bank Danamon Indonesia, dan Wakil Presiden Direktur Bank Niaga.

"Kekuatan dari CIMB Niaga dan Lippo yang saling melengkapi, dengan didukung oleh model universal banking yang dimiliki CIMB Group, akan memposisikan bank hasil gabungan ini untuk siap berkompetisi serta berkembang dengan efektif di pasar. Saya percaya dengankemampuan Arwin Rasyid akan membawa bank ini menjadi lebih kuat dan lebih besar serta mencapai kesuksesan yang sangat signifikan," ujar Nazir.

Dengan keluarnya persetujuan dari Bank Indonesia ini, proses merger secara hukum diharapkan dapat selesai pada November 2008, dan proses dari integrasi keseluruhan bisnis bank baru ini diharapkan dapat selesai pada akhir 2009.

Sebelumnya merger dua bank ini ditargetkan efektif per 1 oktober 2008. Namun efektifitas itu ditunda karena adanya perpanjangan periode peralihan saham dan waran LPBN ke CIMB Niaga dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya. (ir/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads