Pendiri sekaligus Chairman Satyam, B. Ramalinga Raju mengakui bahwa pihaknya telah memalsukan neraca keuangan dan asetnya.
"Di tengah kondisi sekarang, saya mengajukan pengunduran diri sebagai chairman Satyam," ujar Raju seperti dikutip dari AFP, Rabu (7/1/2009).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar sudah menguat dalam beberapa hari terakhir. Perkembangan soal Satyam telah memicu aksi jual yang tajam pada hari ini," ujar R Balakrishnan, Direktur Eksekutif Centrum Broking.
Kejatuhan saham Satyam ini merupakan yang kedua kalinya setelah perusahaan tersebut sebelumnya berusaha membeli dua perusahaan konstruksi, yang sahamnya juga dimiliki oleh pendiri Satyam. Harga saham Satyam juga sempat jatuh setelah klien kuncinya, Bank Dunia menghentikan kontrak.
Seperti dikutip dari Reuters, Satyam merupakan salah satu perusahaan besar India dengan spesialisasi pada bisnis piranti lunak dan jasa back-office dengan klien-klien besar seperti General Electric, Nestle.
"Saya kira tidak ada masa depan untuk saham ini. Kasus ini bagi India menyerupai kasus Enron di AS. Masalah ini tidak akan terhenti di Satyam, akan ada lebih banyak perusahaan yang akan mengalami seperti ini. Ada kemungkinan besar investasi di India akan terpengaruh," ujar Jigar Shah, senior vice-president Kim Eng Securities.
(qom/ir)