Perbankan Mulai Seriusi Kredit Maritim

Perbankan Mulai Seriusi Kredit Maritim

- detikFinance
Rabu, 25 Feb 2009 16:35 WIB
Jakarta - Kalangan perbankan kini mulai serius menggarap kredit maritim. Tingginya kebutuhan kapal di Indonesia membuat pangsa pasar di sektor ini terbuka lebar dengan potensi kredit yang besar.

"Potensi di bidang ini masih cukup besar. Hingga tahun 2010 kebutuhan kapal Indonesia diperkirakan mencapai 654 unit dengan total dana sebesar US$ 4,6 triliun," kata Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo dalam siaran pers, Rabu (25/2/2009).  

Menurut dia, kebutuhan terbesar terdapat pada kapal berjenis coal carrier seiring dengan potensi pengangkutan batubara di Indonesia yang hingga 2010 diperkirakan mencapai 216 juta ton dan 318 juta ton pada 2025.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk pengangkutan batubara, paparnya, pangsa kapal Indonesia saat ini hanya sebesar 40% sementara untuk pengangkutan minyak, pangsa kapal Indonesia sebesar 39%.

Dalam 5 tahun terakhir, tutur Agus, perkembangan jumlah armada angkutan laut juga mengalami kenaikan meskipun tidak signifikan. Sepanjang 2007, pangsa kapal nasional untuk angkutan dalam negeri mencapai 65%.  

Pemberlakuan Inpres No.5/2005 tentang azas cabottage, juga dapat memacu pertumbuhan bisnis cargo domestik serta mendorong produktivitas dan efisiensi pelayanan pelabuhan laut.

"Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi pengembangan industri maritim yang besar dan beragam. Ditunjang oleh stabilitas ekonomi dalam negeri, sektor industri maritim terutama yang terkait dengan transportasi laut domestik diharapkan tumbuh signifikan. Selain itu dengan adanya penerapan kawasan khusus di Indonesia, seperti kawasan industri dan Free Trade Zone, diharapkan dapat mendukung pengembangan industri maritim tanah air," tutur Agus

Sementara Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit maritim sebesar 118% dalam 2 tahun terakhir (2006-2008) atau rata-rata per tahun sebesar 54%.

Pada 2006 besarnya kredit maritim Bank Mandiri mencapai Rp 1,277 triliun, naik menjadi Rp 1,895 triliun pada 2007 (tumbuh 48,39%) dan Rp 3,019 triliun pada 2008 (59,31%). Sebagian besar disalurkan ke segmen komersial khususnya pembiayaan pelayaran.

"Sebagian besar kredit yang disalurkan merupakan kredit segmen komersial khususnya untuk pembiayaan di bidang pelayaran yakni mencapai 73,6%, sedangkan segmen korporasi dan small sebesar 25,1% dan 1,3%. Sampai saat ini, Bank Mandiri telah membiayai sektor ini yang teintegrasi dari hulu ke hilir," ujarnya.

Pembiayaan dari hulu ke hilir ini, lanjutnya, selain mampu menyerap banyak tenaga kerja, industri transportasi laut juga mampu menarik industri lainnya untuk berkembang.

(ir/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads