Terbesar Ketiga di Dunia, Cadangan Minyak Irak Capai 143 Miliar Barel

Terbesar Ketiga di Dunia, Cadangan Minyak Irak Capai 143 Miliar Barel

- detikFinance
Senin, 04 Okt 2010 15:46 WIB
Baghdad - Irak mengumumkan angka cadangan minyak terbukti sebesar 143,1 miliar barel, atau berarti yang terbesar ketiga di dunia mengalahkan Iran. Angka ini meningkat tajam dari pengumuman sebelumnya yang hanya 115 miliar barel.

"Cadangan minyak Irak yang bisa diekstraksi mencapai 143,1 miliar barel," ujar Menteri Perminyakan Irak, Husseiun al-Shahristani dalam konferensi pers di Baghdad seperti dikutip dari AFP, Senin (4/10/2010).

Shahristani menjelaskan, 71% dari cadangan minyak terbukti itu terpusat di bagian Selatan Irak, 20% di Utara, dan 9% di tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pengumuman ini, maka Irak berhasil mendepak Iran dari posisi ketiga negara dengan cadangan minyak terbesar dunia versi OPEC.

Menurut situs OPEC, daftar negara-negara dengan cadangan minyak terbukti terbesar di dunia hingga akhir tahun 2009 lalu adalah:
  • Arab Saudi: 264,59 miliar barel (24,9%)
  • Venezuela: 211,17 miliar barel (19,8%)
  • Iran: 137,01 miliar barel (12,9%)
  • Irak: 115 miliar barel (10,8%)
  • Kuwait: 101,50 miliar barel (9,5%)
  • Uni Emirat Arab: 97,80 miliar barel (9,2%)
  • Libya: 46,42 miliar barel (4,4%)
  • Nigeria: 37,20 miliar barel (3,5%)
  • Qatar: 25,38 miliar barel (2,4%)
  • Aljazair: 12,20 miliar barel (1,1%)
  • Angola: 9.50 miliar barel (0,9%)
  • Ekuador: 6,51 miliar barel (0,6%).
Negara-negara anggota OPEC tercatat menguasai 1.064 miliar barel (79,60%) cadangan minyak terbukti di dunia, sementara non-OPEC menguasai sisanya yakni 272,9 miliar barel (20,41%).

Irak saat ini tercatat memproduksi minyak 2,4 juta barel per hari. Irak sejak tahun lalu juga sudah mengadakan tender untuk memberikan kontrak pengelolaan ladang minyaknya ke sejumlah perusahaan asing. Pertamina tercatat pernah mengikuti tender namun belum berhasil memenangkan.

Irak berharap pendapatan negaranya bisa semakin meningkat setelah menyerahkan pengelolaan ladang minyak ke asing itu. Pendapatan negara tersebut masih tergantung pada ekspor minyak yang menyumbang 95% penerimaan negara. (qom/dnl)

Hide Ads