"Kalau 1,5 juta itu kembali ke Indonesia semua dan moratorium itu diperpanjang, let's say kita bicara mengenai TKI sebesar 120 juta. Jadi dalam ukuran yang keliatannya besar, tapi bila dilihat secara keseluruhan itu hanya menyumbangkan sekitar 1% angka pengangguran, itu pun juga jangka panjang," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan ketika ditemui di kantor Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional, Jakarta, Selasa (28/6/2011).
Menurut Rusman, penghentian pengiriman sementara (moratorium) TKI ke Arab Saudi ini bukanlah suatu yang patut dikhawatirkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Rusman, kemungkinan akan ada perpanjangan hubungan kerja karena banyak majikan di Arab Saudi yang yang masih membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia
"Karena TKI banyak yang baru, sehabis kontrak akan dikirim yang baru lagi, tapi sekarang, dia akan tertahan karena majukannya membutuhkan dia sehingga kemungkinan pertama akan adanya perpanjangan masa kerja," ujarnya.
Data resmi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) 2010 hingga Februari 2010 total TKI di luar negeri mencapai mencapai 2.679.536 orang. Angka tertinggi banyak yang bekerja di Malaysia mencapai 1,2 juta orang. Angka tersebut disusul Arab Saudi yang menempati urutan kedua yaitu tercatat 927.500 orang.
Sedangkan TKI yang bekerja di negara Singapura berjumlah 80.150 orang, Yordania 38.000 orang. Ada juga yang bekerja di Bahrain sebanyak 6.500 orang,
Kuwait 61.000 orang, UEA 51.350 orang, dan Qatar 24.586 orang.
Selain kedua negara penempatan TKI tersebut, data jumlah TKI yang bekerja Taiwan berjumlah 130.000 orang, Hongkong mencapai 120.000 dan Brunei Darussalam 40.450 orang.
(ade/hen)