Menurut Direktur Utama PTBA Sukrisno, batubara siap dipasok perseroan sesuai dengan kebutuhan Pusri. Pengiriman awal batubara dilakukan mulai 2013 dan pada tahap awal PTBA hanya mengirimkan 200 ribu ton ke Palembang.
"Itu totalnya kalau sudah berjalan normal setahun 1 juta ton. Diperlukan untuk 20 tahun, sehingga 20 juta. Dari time frame-nya itu tahun 2013 sudah mulai," ungkapnya di Jakarta, Jumat (1/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara terkait kelanjutan proyek gasifikasi batubara antara PTBA dan Pusri, Sukrisno menegaskan, pihaknya sedang melakukan Feasibility studies (FS). "FS diharapkan selesai tahun ini," ungkapnya.
Proyek gasifikasi berlokasi di Tanjung Enim, hasil coal gasifikasi kembali digunakan sebagai bahan bakar pabrik urea Pusri.
"Pembangunan di sana (Tanjung Enim) karena akan lebih efisien. Coal dijadikan gas untuk pupuk. Dan Sriwijaya nanti akan membangun pabrik baru yang gasnya itu dari situ. Juga untuk pembangkit listrik," imbuhnya.
(wep/ang)











































