Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG terus menguat dan mantap di level 3.900. IHSG sempat terkoreksi akibat koreksi global menyusul penurunan peringkat utang Portugal, namun masih bisa bertahan di level 3.900. Dan mengakhiri perdagangan pekan lalu, IHSG ditutup pada level psikologis 4.000.
"Selama sepekan IHSG telah 2 kali menembus rekor tertingginya, yaitu pada saat menyentuh level 3.958,12 di awal pekan dan level 4.005,69 di akhir pekan. Padahal laju IHSG sempat tertahan oleh pelemahan saham-saham perbankan Asia setelah peringatan dari S&P, bahwa mekanisme roll over obligasi Yunani pada berbagai perbankan di Eropa terutama Jerman dan Perancis ialah sebagai sinyal gagal bayar dan masuk dalam kategori selective default," ujar Reza Priyambada, Managing Riset Indosurya Asset Management.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Senin (4/7/2011), IHSG ditutup menguat 26,419 poin (0,67%) ke level 3.953,517.
- Selasa (5/7/2011), IHSG terpangkas 29,390 poin (0,75%) ke level 3.924,127.
- Rabu (6/7/2011), IHSG ditutup terkoreksi 15,171 poin (0,39%) ke level 3.908,956.
- Kamis (7/7/2011), IHSG menanjak 30,517 poin (0,78%) ke level 3.939,473.
- Jumat (8/7/2011), IHSG ditutup melompat 64,218 poin (1,63%) ke level 4.003,691.
Setelah mencetak rekor dan menguat tajam, posisi IHSG kembali rawan koreksi. Memanfaatkan momen koreksi yang juga melanda bursa-bursa global di akhir pekan lalu, IHSG pada perdagangan Senin (11/7/2011) diprediksi juga akan ikut melemah.
"Sepekan ke depan, kami melihat pasar masih dimungkinkan bergerak menguat namun, mulai terbatas seiring aksi profit taking setelah menyentuh
rekor terbarunya. Apalagi, level 4.000-an berhasil ditembus dalam waktu yang lebih singkat bila dibandingkan pencapaian rekor tertinggi sebelum-
sebelumnya," ujar Reza.
Bursa Wall Street dan global pada Jumat akhir pekan lalu melemah seiring merosotnya harga minyak mentah dunia dan data pasar tenaga kerja AS yang mengecewakan.
Pada perdagangan Jumat (8/7/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup melemah 62,29 poin (0,49%) ke level 12.657,20. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 9.42 poin (0,70%) dan Nasdaq melemah 12,85 poin (0,45%) ke level 2.859,81.
Bursa Jepang juga langsung ikut terkoreksi. Mengawali perdagangan Senin (11/7/2011), indeks Nikkei-225 dibuka melemah 79,44 poin (0,78%) ke level 10.058,29.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:
eTrading Securities:
IHSG pada Jumat (8/7) ditutup naik 64 point (+1.63%) ke level 4,003.69 memecahkan rekor baru tertinggi selama sepuluh tahun terakhir mengikuti berita baik dari bursa global dan regional terutama dari AS. Sepanjang perdagangan tercatat sebanyak 10.7 juta lot transaksi atau setara dengan Rp5.86 triliun dengan seluruh sektor saham mengalami kenaikan pada hari ini.
Tercatat sebanyak 131 saham mengalami penguatan, 70 saham mengalami penurunan, 108 saham tidak mengalami perubahan dan 140 saham tidak diperdagangkan sama sekali.Saham-saham yang menjadi pendorong bursa hari ini a.l. ASII, BBCA, BMRI, BBRI dan GGRM sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. PGAS, AMRT, BRMS, ICBP dan PNBN.Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp694 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli adalah BMRI, ITMG, ASII, IMAS dan ADRO.
Secara teknikal, IHSG kembali bergerak menguat dua hari berturut-turut dengan candlestick yang membentuk white marubozu diluar garis upper Bollinger band sementara stochastic kembali membentuk golden cross. Pada perdagangan hari ini (8/7), diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3962-4038 dengan kecenderungan menguat tipis, sementara itu saham-saham yang layak diperhatikan antara lain HMSP, INCO, dan BORN.
Panin Sekuritas:
IHSG kembali mencetak rekor baru di dorong menguatnya saham komoditas terkait penguatan harga minyak dan perburuan saham konsumer setelah data inflasi yang sesuai ekspektasi. Data pengangguran AS yang diharapkan pasar di 9.1% akan menjadi salah satu sentiment penggerak bursa dunia. IHSG hari ini diperkirakan menguji level baru di kisaran 3960-4050 dengan PTBA dan INDY sebagai saham pilihan.
Indosurya:
Pada perdagangan Senin (11/7) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.917-3.960 dan resistance 4.026-4.048. IHSG kembali hampir membentuk candle white marubozu namun, terdapat ekor atas. IHSG masih melanjutkan kenaikannnya bahkan kembali menyentuh rekor terbarunya. MACD masih terbatas kenaikannya dengan histogram positif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih berada di atas area overbought dan mencoba kembali menguat namun, terbatas. Pencapaian IHSG menyentuh rekor barunya kali ini yang terasa lebih singkat dibandingkan sebelumnya berpeluang untuk terjadinya koreksi. Belum lagi data di akhir pekan dari AS dan China yang tidak begitu baik bisa berpengaruh negatih bagi IHSG.
(qom/qom)











































