Demikian disampaikan Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Noorahman, di Hotel Grand Hyatt, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (19/7/2011).
"Hingga 8 Juli kapitalisasi pasar modal kita sudah hampir Rp 3.600 triliun, dengan prestasi indeks yang terus tumbuh dan pada posisi minggu lalu sudah ada di level 4.003,69," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kenaikan indeks pasar modal Indonesia juga yang paling tinggi (8,11%) dibandingkan negara lain di kawasan Asia Pasific. Hanya Malaysia yang bisa mengejar IHSG dengan pertumbuhan 4,99%, dan berada di posisi kedua.
Selain itu tren kenaikan juga terlihat pada surat utang korporasi. Dimana hingga 8 Juli 2011, surat utang jenis ini berada di level Rp 132,77 triliun, naik 15,1% dari posisi akhir 2010, Rp 115,35 triliun. Surat utang pemerintah (SUN) juga naik menjadi Rp 686,49 triliun hingga awal Juli 2011.
Semakin tingginya kapitalisasi pasar juga mendorong perusahaan baru untuk mencatatkan sahamnya (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Dimana hingga posisi 8 Juli sudah ada 13 emiten baru dengan emisi saham perdana Rp 11,23 triliun. Penerbitan saham baru (rights issue) juga telah dilakukan oleh 12 emiten dengan nilai emisi Rp 24,3 triliun.
(wep/ang)











































