"Saat ini kita sedang mem-finalisasi beberapa hal-hal akhir yang berkaitan dengan transaksinya," ujarnya kepada detikFinance ketika ditemui di gedung Jakarta Convention Center, Jakarta, Sabtu Malam (23/7/2011).
Adapun hal-hal yang dimaksud, sambung Sandiaga adalah finalisasi yang berkaitan dengan transaksi pengambilalihan aset Mandala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya juga mengaku sejauh ini proses transaksi berjalan lancar. Tidak ditemukan adanya kendala yang mengganggu. "Tidak ada itu (kendala), ini semua masih berjalan sesuai dengan proses saja," tuturnya.
Seperti diketahui, Mandala sudah berhenti beroperasi sejak 13 Januari 2011 akibat gangguan keuangan. Sandiaga melalui Saratoga akan menguasai 51% saham Mandala. Sementara 33% akan menjadi milik Tiger Airways, dan sisanya 16% akan menjadi pemilik para kreditur.
Mandala Airlines berhenti akibat kekurangan dana operasional dan menumpuknya utang hingga mencapai Rp 2,4 triliun. Jumlah utang Mandala Airlines mencapai Rp 2,45 triliun kepada kreditur konkuren yang jumlahnya ratusan, dan utang ke kreditur separatis yaitu Bank Victoria Rp 54,14 miliar.
Berhentinya operasional Mandala sempat mengejutkan karena sebelumnya maskapai ini sempat mencuatkan berbagai rencana ambisius. Berbulan-bulan Mandala harus melakukan negosiasi restrukturisasi utang dengan para krediturnya, termasuk pada pemegang tiket yang meminta refund. Pada Maret lalu, restrukturisasi utang sudah tercapai dan Mandala siap menggaet investor baru.
(nrs/dru)