Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur BI Ardhayadi Mitroatmodjo dalam konferensi persnya di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (28/7/2011).
"Persediaan uang tersebut sangat mencukupi untuk memenuhi proyeksi kebutuhan uang periode Ramadhan dan Idul Fitri 1432 H, baik dari sisi jumlah total maupun jumlah per pecahan," jelas Ardhayadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari jumlah per pecahan, BI mencatat sebanyak Rp 40,56 triliun merupakan pecahan Rp 100.000, sebanyak Rp 52,83 triliun pecahan Rp 50.000, sebanyak Rp 13,47 triliun pecahan Rp 20.000, sebanyak Rp 7 triliun merupakan pecahan Rp 10.000, sebanyak Rp 6,17 triliun adalah pecahan Rp 5.000, sebesar Rp 2,24 triliun pecahan Rp 2.000, dan Rp 462,44 miliar pecahan Rp 1.000.
Sementara untuk uang logam, tercatat sebanyak Rp 646,63 miliar, yang terdiri dari pecahan logam Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, Rp 100 dan Rp 50.
Ardhayadi sebelumnya mengungkapkan, akan menyiakan stok uang sebesar Rp 61,36 triliun untuk membantu likuiditas selama bulan Ramadan 2011. Jumlah tersebut meningkat 12% dibanding bulan Ramadan tahun 2010 sebesar Rp 54,78 triliun.
(dru/qom)