Lonjakan harga emas ini dibantu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS karena investor merasa khawatir terhadap penyelesaian utang di AS dan Eropa. Sementara para politisi di AS belum juga menemukan kesepakatan untuk menyelesaikan utang pemerintah yang bakal jatuh tempo 2 Agustus ini.
"Nilai dolar makin lama semakin tidak menarik karena kondisi fiskal dan moneter yang tak mendukung," ujar analis Kathy Lien seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (30/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ada juga beberapa investor yang khawatir ekonomi AS bakal mengalami resesi yang dalam dan akan menekan harga-harga menjadi turun, termasuk emas yang diperkirakan bakal tertekan.
Pada perdagangan Jumat kemarin, harga spot emas menyentuk rekor tertinggi sepanjang sejarah yaitu US$ 1.632,3 per ounce. Naik 0,5% dari posisi sebelumnya US$ 1.623,99 per ounce.
Sementara harga perdagangan berjangka emas untuk pengiriman Desember juga naik US$ 15 menjadi US$ 1.631,2 per ounce.
Selain emas, harga perak juga naik 0,8% mejadi US$ 39,97 per ounce, tapi belum bisa kembali ke harga tertingginya di US$ 41,42 per ounce pada minggi ini.
(dnl/dnl)