Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan DR. Soetomo, Jakarta, Senin (1/8/2011).
"Inflasi ini tinggi sedikit dibandingkan bulan Juni yang sebesar 0,55%. Barang volatile menyumbang inflasi Juli," katanya
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun komoditas yang menyumbang inflasi tertinggi di Juli 2010 adalah beras dengan bobot 0,22%, lalu ayam ras 0,13%, telur ayam ras 0,06%.
"Kemudian ada yang menarik tapi luput yaitu emas perhiasan yang menyumbang inflasi 0,03% karena harganya mengikuti perkembangan emas dunia yang masih bertengger US$ 1.600 per ounce," kata Rusman.
Lalu, biaya pendidikan di tahun ajaran baru juga turut menyumbang inflasi 0,06%. Paling besar inflasi terjadi untuk biaya masuk akademi dan SLTA.
"Sementara yang mengalami deflasi adalah bawang putih 0,08% karena diduga ada impor. Kemudian cabai rawit deflasi 0,03%," tukas Rusman.
(dnl/qom)