Nilai Ekspor RI Capai US$ 98,64 Miliar di Semester I-2011

Nilai Ekspor RI Capai US$ 98,64 Miliar di Semester I-2011

- detikFinance
Senin, 01 Agu 2011 12:22 WIB
Jakarta - Sepanjang semester I-2011, nilai ekspor yang telah dilakukan oleh Indonesia mencapai US$ 98,64 miliar. Naik 36,02% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, total ekspor Indonesia di Juni 2011 mencapai US$ 18,41 miliar, atau naik 49,35% dibandingkan dengan ekspor di Juni 2010 lalu.

Menurut Rusman, jika tidak terjadi gangguan di dalam perekonomian, maka nilai ekspor Indonesia tahun ini bisa menembus US$ 200 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tidak ada hal yang istimewa, turbulence, biasanya semester II lebih tinggi dibandingkan semester I. Kalau semester I sudah US$ 98 miliar, maka ekspor sepanjang 2011 bisa mendekati atau lebih dari US$ 200 miliar. Jadi, Indonesia perlu dicatat menjadi pemain yang besar dalam ekspor," ujar Rusman dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (1/8/2011).

Menurut Rusman, ekspor terbesar berasal dari batubara dan CPO (sawit) yang masing-masing mencatat nilai perdagangan US$ 12,18 miliar dan US$ 10,36 miliar. Sementara untuk negara tujuan ekspor, Rusman menyatakan Jepang masih menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor mencapai US$ 8,97 miliar, disusul China US$ 8,95 miliar, dan Amerika Serikat sebesar US$ 7,95 miliar.

"Melihat pertumbuhannya, ekspor ke China bakal menjadi tujuan ekspor pertama. Sedangkan untuk ekspor ke Amerika Serikat karena adanya krisis ekonomi berpengaruh pada ekspor kita ke sana karena kurang berdaya, adanya keterbatasan kemampuan," ungkapnya.

Sementara untuk impor Juni 2011, berdasarkan data BPS, Rusman menyatakan untuk pertama kali impor menembus US$ 15 miliar, yaitu US$ 15,08 miliar. Nilai tersebut naik 28,26% dibandingkan tahun lalu, atau naik 1,73 persen dibandingkan Mei 2011.

Total impor sepanjang semester I-2011 mencapai US$ 83,59 miliar dengan nilai impor non migas sebesar US$ 64,35 miliar.

Komoditas impor terbesar masih dipegang mesin peralatan mekanik sebesar US$ 11,13 miliar dan mesin peralatan listrik sebesar US$ 8,56 miliar. Dengan demikian impor terbesar dari bahan baku sebesar 75,23%, barang modal 17,18%, dan barang konsumsi 7,59%.

Negara importir barang terbesar ke Indonesia masih dipegang China dengan nilai US$ 12,05 miliar, Jepang US$ 8,66 miliar, dan Thailand US$ 5,19 miliar.

Dari nilai ekspor dan impor tersebut, Rusman menyatakan pada Juni ini terdapat surplus US$ 3,33 miliar. Sedangkan sepanjang semester I-2011, terdapat surplus US$ 15,5 miliar.

(nia/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads