"Prediksi PDB kuartal II tahun ini 6,52 persen lebih tinggi dari kuartal I yang sebesar 6,5 persen," ujar Ekonom Danareksi Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta, Kamis (4/8/2011).
Menurut Purbaya, beberapa sektor yang mendorong pertumbuhan pada kuartal II antara lain sektor transportasi dan komunikasi yang menyumbang sekitar 13,2 persen, jasa dan perdagangan 8 persen, keuangan 7 persen, manufaktur 4,9 persen, dan pertanian 4,1 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kontribusi konsumsi masyarakat masih dominan," ujarnya.
Untuk belanja pemerintah, Purbaya menyatakan pada kuartal II tahun ini akan lebih baik dibandingkan kuartal I tahun 2011. Ekspor juga meningkat pesat, bahkan pertumbuhannya bisa mencapai 2 digit. Namun, investasi masih lambat, karena selama ini belum ada faktor yang memberikan daya tarik kepada investor untuk masuk.
"Salah satunya adalah soal dukungan infrastruktur," jelasnya.
Dengan demikian, Purbaya memperkirakan pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun berada pada kisaran 6,4 persen atau di bawah target dalam APBN-P 2011, sebesar 6,5 persen.
"Hingga akhir tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih sekitar 6,4 persen, lebih rendah dari target yang dipatok pemerintah sebesar 6,5 persen. Karena walaupun ada harapan ekonomi domestik akan tumbuh lebih cepat, tapi ada risiko perlambatan ekonomi global. Meski tumbuh, ekonomi global tidak bisa tumbuh secepat yang diperkirakan," katanya.
Dihubungi secara terpisah, Deputi Gubernur BI Hartadi Sarwono juga memprediksikan pada kuartal II-2011 ini pertumbuhan ekonomi masih berada di 6,5 persen. Pertumbuhan ekonomi baru akan naik di kuartal III-2011 hingga 6,6 persen.
"Pertumbuhan ekonomi RI ini ditopang dari net ekspor dan investasi," jelasnya.
Seperti diketahui, Jumat besok (5/8/2011) Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis angka pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan II-2011. Selain itu diumumkan pula mengenai Indeks Tendensi Bisnis dan Indeks Tendensi Konsumen Triwulan II-2011.
(dru/ang)











































