Peningkatan itu dari Rp 49,95 triliun di semester I-2010 menjadi Rp 69,36 triliun pada semester I-2011
Demikian disampaikan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam konferensi pers kinerja BUMN Tengah Tahun 2011 di kantornya, Jakarta, Rabu (10/8/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan bila dilihat dari peningkatan laba bersih pada BUMN-BUMN dari masing-masing kedeputian maka BUMN-BUMN pada kedeputian Primer mengalami pertumbuhan tertinggi yakni 88,20%.
Khusus untuk PT Pertamina (Persero) pada semester I-2011 ini berhasil meraih laba tertinggi dibanding BUMN lainya, yakni mencapai Rp 14,79 triliun. Capaian laba bersih tersebut meningkat 70,39% dibanding laba bersih pada semester I-2010.
Pendapatan usaha BUMN minyak tersebut juga meningkat sebesar 25,15% dari Rp 223,18 triliun di semester I-2010 menjadi Rp 279,31 triliun di Semester I-2011.
"Selajutnya, 4 BUMN di semester I-2011 ini adalah PT Telkom Tbk (Rp 8,02 triliun), PT Bank BRI Tbk (Rp 6,78 triliun), PT PLN (Rp 6,55 triliun) dan PT Bank Mandiri Tbk (Rp 6,32 triliun)," jelas Mustafa.
Lebih lanjut lagi, kinerja laba bersih 18 BUMN yang sudah go public pada semster I-2011 dibanding dengan semester I-2010 juga secara agregat meningkat hingga 36,44%.
"5 BUMN go public yang memiliki kinerja terbaik adalah PT Telkom Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT PGN Tbk, dan PT Bank BNI Tbk," paparnya.
Tercatat ada 18 BUMN yang go public dari total 428 emiten atau hanya 4% namun kapitalisasi BUMN mencapai 25,93% dan dibandingkan semester I-2010, mayoritas BUMN go public menunjukkan peningkatan kapitalisasi pasar.
(nrs/hen)











































