Pemerintah Tak Putus Asa Berharap Produksi Minyak 945 Bph

Pemerintah Tak Putus Asa Berharap Produksi Minyak 945 Bph

- detikFinance
Selasa, 16 Agu 2011 06:45 WIB
Pemerintah Tak Putus Asa Berharap Produksi Minyak 945 Bph
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) masih berharap mengejar produksi minyak Indonesia bisa mencapai 945 ribu barel per hari (bph) sesuai target APBN 2011. Meskipun hingga Juli 2011 lalu, rata-rata produksi minyak RI baru tercapai 904 ribu bph.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi KESDM, Evita Herawati Legowo yang ditemui di Kantor Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Jakarta, Senin malam (15/8/2011).

"Mudah-mudahan kekejar ya. Mudah-mudahan, jangan putus asa," harapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Evita mengatakan, sejak Agustus 2011 ini, produksi minyak dari beberapa lapangan yang beroperasi di Indonesia sudah melihatkan grafik kenaikan. Maka itu dirinya masih berharap target produksi minyak di akhir tahun dapat tercapai.

"Kita ada grafiknya yang makin tinggi, seharusnya mulai naik. Tapi saya lupa angkanya (produksi)," kata Evita.

Sebagaimana disampaikan Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas), Evita juga mengakui, salah satu faktor tidka optimalnya produksi minyak RI diakibatkan karena rusaknya pipa TGI dari Chevrn Pacific Indonesia (CPI) di lapangan Duri, DUmai pada 2010 lalu.

Meski kerusakan terjadi pada tahun lalu, namun dampaknya masih berpengaruh hingga tahun ini. Akibatnya produksi minyak RI di 2011 mengalami penurunan, apalagi lapangan tersebut merupakan tempat yang memproduksi minyak terbesar di Indonesia.

"Iya, memang belum balik produksinya secara full. Tapi kita sudah perhitungkan kok untuk itu," tanggapnya.

Menurutnya, akibat kerusakan pipa tersebut, cadangan-cadangan minyak yang ada di dalam tanah terpaksa membeku. Sehingga minyak-minyak tersebut tidak bisa diangkat. "Reservoirnya dingin, jadi dia tidak bisa berproduksi banyak," tambah Evita.

"Namun produksi minyak di Chevron sana sudah bagus. Setahu saya suda mencapai 300 ribuan bph. Saya lupa angkanya. Kita harapkan bisa sampai 360 ribu bph. Inginnya bisa 370, tapi nampaknya sulit," ucapnya.

Seperti diketahui, pada APBN 2011 produksi minyak ditetapkan sebesar 970 ribu bph. Namun sampai semester pertama 2011, produksi minyak RI tidak menunjukkan angka yang signifikan untuk mencapai target tersebut.

Oleh karena itu, pada APBN-P 2011, target produksi minyak RI dirubah menjadi 945 ribu bph. Namun, sejauh ini angka tersebut pun masih sulit dicapai. Dikatakan bahwa, untuk mencapai angka rata-rata produksi 945 ribu bph, dibutuhkan produksi minyak nasional yang mencapai 980 ribu bph sampai akhir tahun 2011 ini.

(nrs/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads