Direktur Operasi Perum Pegadaian Eddy Prayitno mengungkapkan pada waktu emas mencapai puncak harga tertingginya kemarin, Pegadaian kewalahan menghadapi permintaan masyarakat.
"Jumlah masyarakatnya banyak sekali yang membeli emas. Kita sampai kewalahan bahkan sampai kita tambahkan petugas yang melayani khusus investasi emas," ungkap Eddy ketika berbincang dengan detikFinance di Jakarta, Jumat (26/8/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pada 1 Ramadan kemarin masyarakat menggadaikan barang-barangnya termasuk emas untuk modal kerja ini menambah omzet kami hingga 30-40% dibandingkan pada hari biasanya. Nah kemarin dan hari ini masyarakat banyak yang menebus emasnya untuk dibawa mudik dan ganti menggadaikan barang seperti sepeda motor dan sebagainya," ungkapnya.
Pada hari biasa, Eddy mengatakan omzet Pegadaian per bulan mencapai Rp 6 triliun secara rata-rata. Dengan adanya momen lebaran, Eddy mengatakan ditambahkan kenaikan omzet hingga 40% maka omzet sebulan ini bisa mencapai Rp 8,4 triliun. "Ya sampai akhir Agustus ini sudah hampir tembus 30% kenaikannya, biasanya bisa 40% diakhir Agustus nanti," paparnya.
Kedepan, Eddy mengatakan karena logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara riil. Pihaknya, sambung Eddy akan terus meningkatkan investasi emasi ini.
"Adapun nama produknya yakni Mulia yaitu Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi yang merupakan penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel," terangnya.
(dru/dnl)











































