Koreksi tersebut membuat bursa Paman Sam itu melemah sepanjang enam pekan dalam dua bulan terakhir. Saham-saham yang berhasil menguat pun terbebani oleh sentimen negatif itu dalam perdagangan yang tipis menjelang libur hari buruh.
Pasar modal sempat naik pada pembukaan perdagangan atas ekspektasi adanya stimulus dari Federal Reserve untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, laporan terakhir dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan The Fed tidak bisa berdiri sendiri dalam menyelesaikan masalah ekonomi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham-saham bank lagi-lagi menderita koreksi paling banyak, dengan saham Bank of America Corp jatuh 8,3% ke US$ 7,25 per saham, menjadi top loser di Dow Jones. Saham JPMorgan Chase & Co ambruk 4,6% ke US$ 34,63 dan indeks bank KBW kehilangan 4,5%.
Sama sekali tidak ada pertumbuhan dalam data tenaga kerja non pertanian di bulan Agustus, kepercayaan diri warga sudah turun akibat tidak adanya perusahaan yang mau menambah karyawan. Hal ini menekan The Fed untuk segera menyediakan stimulus untuk perekonomian.
Presiden AS Barack Obama, pada pidatonya Kamis lalu mengatakan, pemerintah setempat akan meluncurkan sebuah program yang diharapkan bisa menyediakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan penerimaan pajak.
Indeks Dow Jones jatuh 253,16 poin (2,20%) ke level 11.240,41. Indeks Standard & Poor's 500 melemah 30,46 poin (2,53%) ke level 1.173,96. Indeks Komposit Nasdaq turun 65,71 poin (2,58%) ke level 2.480,33.
(ang/ang)