Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengungkapkan meski musim puasa dan lebaran, rupanya inflasi bulan Agustus 2011 ini tidak ditekan harga bahan pangan tetapi harga emas yang mencapai puncak kenaikan harganya pada beberapa bulan terakhir ini.
"Jadi kalau kita bicara pengendalian harga bahan pokok bisa dikatakan lebih baik daripada musim lebaran tahun lalu. Naik memang, tapi jauh lebih lunak dibandingkan tahun lalu, pemerintah lumayan menjaga tapi yang kecolongan adalah kenaikan harga emas dunia yang sudah 3 bulan terakhir naik," ujarnya saat dihubungi detikFinance, Minggu (4/9/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebiasaan di kalangan menengah bawah ada syarat ganti perhiasaan, ini sangat berpangurh pada inflasi kita. Penyebab inflasi emas perhiasan pada lebaran kali ini, bukan beras, bawang merah, cabe, dan daging-dagingan seperti biasanya karena kenaikan harga emas yang bertepatan lebaran ini," tegasnya.
Selain itu, faktor lain pendorong inflasi bulan Agustus ini adalah masih adanya pembayaran uang masuk sekolah baik SD, SMP, SMA, maupun kuliah. Namun diperkirakan kedua faktor tersebut mendorong inflasi tidak lebih dari 1 persen.
"Ya masih di bawah 1 persen lah," ujarnya.
Rusman menilai dengan adanya kondisi tersebut, pemerintah Indonesia perlu memerhatikan cadangan emas negara sehingga harga emas di dalam negeri bisa terjaga meskipun harga dunianya sedang bergejolak.
"Pemerintah memikirkan cadangan emas, selama ini kan cadangan devisa kita dolar, tapi pemerintah China saja sangat memerhatikan cadangan emas karena dolar sudah kurang populer karena melemah terus," pungkasnya.
(/dru)