Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 11,464 poin (0,28%) ke level 4.012,897. Indeks melanjutkan reli di hari keempatnya karena investor mulai percaya diri setelah krisis utang di eropa sedikit mereda.
Tekanan jual di saham-saham lapis unggulan sempat membawa IHSG anjlok ke zona merah sampai di posisi 3.978,343, padahal sebelumnya baru saja naik tinggi ke level 4.017,308 sesaat setelah pembukaan perdagangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis (8/9/2011), IHSG naik 17,079 poin (0,42%) ke level 4.018,512. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 2,619 poin (0,36%) ke level 712,714.
Saham-saham tambang yang kemarin naik paling tinggi kini terkena tekanan jual, indeks tambang menjadi salah satu yang memerah bersamaan dengan sektor industri dasar, properti dan infrastruktur.
Minat beli investor masih ada meski tidak terlalu tinggi, baik itu asing maupun lokal. Investor asing juga mencatat pemebelia bersih dengan nilai cukup besar hingga siang ini.
Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 81.277 kali pada volume 2,429 miliar lembar saham senilai Rp 2,364 triliun. Sebanyak 112 saham naik, sisanya 96 saham turun, dan 90 saham stagnan.
Bursa saham Asia bergerak mixed setelah pagi tadi kompak menguat. Sentimen negatif krisis utang Eropa sedikit mereda setelah Jerman diperkenankan membantu negara yang kesulitan.
Berikut kondisi bursa-bursa di regional siang hari ini:
- Indeks Komposit Shanghai melonjak 45,57 poin (1,84%) ke level 2.516,09. Â
- Indeks Hang Seng melemah 150,85 poin (0,75%) ke level 19.897,15. Â
- Indeks Nikkei 225 naik tipis 17,03 poin (0,19%) ke level 8.780,44. Â
- Indeks Straits Times menguat tipis 3,92 poin (0,14%) ke level 2.836,05. Â
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 300 ke Rp 46.350, Indocement (INTP) turun Rp 200 ke Rp 15.700, Hexindo (HEXA) turun Rp 150 ke Rp 8.400, dan Telkom (TLKM) turun Rp 150 ke Rp 7.750.
(ang/qom)