Hal ini disampaikan oleh Kepala Biro Humas BI Difi A. Johansyah dalam siaran pers yang dikutip Kamis (8/9/2011).
"BI mengambil respons suku bunga serta bauran kebijakan moneter dan makro prudensial dengan mengutamakan sasaran inflasi 5% plus minus 1% di 2011 dan 4,5% plus minus 1% di 2012," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini diambil dengan mempertimbangkan perlunya menjaga stabilitas ekonomi di tengah meningkatnya ketidakpastian sistem keuangan global yang dipicu masalah utang AS dan Eropa," kata Difi tanpa menjelaskan lebih jauh.
Dewan Gubernur BI dikatakan Difi terus mencermati dampak kinerja ekonomi dan keuangan global terhadap kinerja perekonomian Indonesia ke depan.
(dnl/qom)