Cadangan Emas RI 'Tinggal' 30 Tahun

Cadangan Emas RI 'Tinggal' 30 Tahun

- detikFinance
Selasa, 27 Sep 2011 07:31 WIB
Jakarta - Sumber daya emas Indonesia masih melimpah namun belum dieksplorasi. Sementara yang sudah terdeteksi diperkirakan bisa habis dalam 30 tahun.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM R. Sukhyar mengatakan, cadangan emas Indonesia saat ini mencapai 3.000 ton. Sementara sumber daya emas Indonesia mencapai 6.000 ton.

"Sementara di 2010 jumlah produksi emas sekitar 101 ton dan tahun ini tidak jauh berbeda. Kalau kita punya (cadangan) 3.000 ton maka tinggal sekitar 30 tahun," tuturnya kepada detikFinance, Selasa (27/9/2011).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukhyar mengakui, cadangan emas terbesar Indonesia memang berada di Tambang Grasberg, Papua milik Freeport.

Menurutnya, untuk meningkatkan cadangan emas ini maka harus digiatkan investasi di sektor pertambangan. Sehingga sumber daya emas yang ada bisa direalisasikan menjadi cadangan.

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan melakukan renegosiasi kontrak pertambangan kepada seluruh perusahaan tambang di Indonesia tak terkecuali Freeport.

Ada beberapa kewajiban yang akan ditekankan pemerintah dalam kontrak baru pertambangan yaitu mulai dari pembagian royalti, kewajiban memproses di dalam negeri, perpanjangan/perluasan kontrak, aturan divestasi saham, dan lain sebagainya.

Bahkan pemerintah juga mengarahkan soal kewajiban alokasi distribusi produk tambang ke dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).

Pemerintah memang meminta perusahaan tambang tak seenaknya membawa material mentah tambang Indonesia ke luar negeri. Apalagi mulai 2014 pemerintah melarang barang tambang mentah untuk diekspor ke luar negeri.

Semua barang tambang harus diolah di dalam negeri agar menciptakan nilai tambah ekonomi.

(dnl/qom)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads