Demikian disampaikan Ketua AEI, Airlangga Hartarto di Hotel International MidPlaza, Jakarta, Selasa (28/9/2011).
"Emiten tengah ekspansi. Investasi cukup bullish masuk, dan momentum ini harus kita jaga. Alert iya, tapi jangan terlalu khawatir," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasar tidak lepas dari isolasi global. Gonjang-ganjing tidak perlu direspon grusah-grusuh. Saat terjadi jual beli yang lebar, susah untuk sektor riil action. Currency yang minggu lalu tidak tersedia, tapi sekarang mulai lancar lagi," paparnya.
Untuk itu penting memperbesar investasi jangka panjang, dan memperkuat basis investor global. "Imbangi jumlah investor, harus sampaikan informasi kepada publik yang kredibel, otoritas harus lakukan agar menenangkan pasar," tegasnya.
Sementara itu, AEI juga belum melihat potensi pemunduran jadwal penawaran saham perdana (IPO) dari 7-10 calon emiten. "Tergantung kalau underwriter-nya asing bisa saja kan. Dan kalau mundurpun tidak masalah," ucapnya.
Demi menjaga transaksi di pasar modal, Airlangga pun berharap semakin banyak perusahaan melakukan IPO. Khususnya yang bergerak di bidang perkebunan dan memiliki lini bisnis terintegrasi.
"Kita bisa mencari emiten yang punya potensi bagus, bisa kebun yang punya downstream," imbuhnya.
"Kemudian, memperkuat investor domestik dengan bisa pensiun funds masuk melalui Indonesia, asuransi juga. Kan selama ini dioperasikan di Singapura. Jadi penting untuk perkuat institusi sendiri, tarik ke Indonesia supaya jadi less volotile," pungkas Airlangga.
(wep/ang)