Kimia Farma Bidik Pendapatan Rp 4 Triliun di 2012

Kimia Farma Bidik Pendapatan Rp 4 Triliun di 2012

- detikFinance
Senin, 03 Okt 2011 09:50 WIB
Jakarta - Optimisme PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan bisnis farmasi makin meninggi, dengan meningkatnya belajna obat pemerintah, serta permintaan yang terus tumbuh. Perseroan optimis dapat mengantongi pendapatan Rp 4 triliun di 2012.

"Insya Allah pendapatan dari lebih dari target kami Rp 3,5 triliun. Kita bisa mencapai Rp 3,6 triliun. Target di 2012 Rp 4 triliun, dan ini belum termasuk akuisisi PT Indofarma Tbk (INAF)," kata Direktur Utama Kimia Farma Syamsul Arifin kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/10/2011).

Kepercayaan diri ini pantas diusung mengingat belanja pemerintah pada sektor farmasi terus naik. Pada tahun ini saja anggaran Rp 600 miliar siap cair untuk pembelian beragam obat-obatan milik KAEF, dari periode sebelumnya hanya Rp 500 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Budget kesehatan pemerintah naik, maka kita naik. Kan penjualan kepada pemerintah naik. Pasar juga bertumbuh, otomatis pemain ikut (tumbuh)," terang Syamsul.

Saat adanya terapi baru, memungkinkan perseroan mengembangkan priduk baru dan berkontribusi kepada penjualan. Pendapatan juga ditopang oleh produk kosmetik yang dihasilkan KAEF. "Permintaan naik, income juga. Penduduk dan daerah tumbuh" ucapnya.

Dengan kondisi ini, perseroan pun optimis dapat meraih laba Rp 220 miliar di 2012, atau naik signifikan dari target hingga akhir tahun ini Rp 160 miliar.

Terkait rencana penerbitan saham baru (rights issue), Syamsul menambahkan, sampai saat ini perseroan masih menunggu persetujuan resmi dari pemerintah, melalui Kementerian BUMN. Dalam waktu dekat KAEF siap menyeleksi penjamin emisi atas penerbitan saham baru tersebut.

PT Mandiri Sekuritas yang sebelumnya bertindak sebagai konsultan memiliki peluang besar menjadi underwiter rights issue KAEF. "Saat ini kami persiapan internal. Tunggu share holder action, dari Kementerian. Kita tunggu (seleksi under writer). Sebagai BUMN, tidak berani terlalu cepat. Tidak harus Mansek, tapi dia punya kans besar sebagai underwriter," tegas Syamsul.

(wep/ang)

Hide Ads