World Bank: Indonesia Ada di Posisi Yang Kuat

World Bank: Indonesia Ada di Posisi Yang Kuat

- detikFinance
Selasa, 04 Okt 2011 10:34 WIB
Jakarta - Pasar saham terus bergejolak dalam dua belan terakhir, terjadi penarikan aliran modal ke luar Indonesia. Namun secara keseluruhan Indonesia sangat kuat karena dukungan pasar domestik dan fundamental ekonomi yang terjaga.

Menurut World Bank dalam laporan ekonomi Indonesia triwulan III, negara ini memiliki posisi fiskal yang kuat, selain akumulasi cadangan devisa dan kinerja pasar keuangan yang telah diperkuat. Tentu hal tersebut menjadikan Indonesia berada di posisi yang aman untuk menghadapi goncangan eksternal.

Ekonom Utama World Bank di Indonesia, Shubhan Chaudhuri menjelaskan, gejolak ekonomi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi pada emerging markets. Di saat negara berkembang lain mengalami penurunan fiskal yang cukup tajam, tidak demikian dengan Indonesia.

"Banyak negara alami penurunan nerasa fiksal dan neraca keuangan sektor swasta sejak 2008, Indonesia menunjukkan kinerja yang kuat. Fundamental makro Indonesia yang kokoh merupakan pertahanan utama dalam menghadapi gejolak pasar yang terus berlangsung," jelas Shubham di Paramadina Graduate School, Energy Tower, SCBD Jakarta, Selasa (4/10/2011).

Lanjutnya, dalam kondisi ini, menghindari kebijakan dan mengambil langkah untuk meningkatkan ketahanan pada goncangan pasar keuangan jauh lebih penting bagi Indonesia.

Proyeksi baseline World Bank juga menyatakan, ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,4% di 2011 dan 6,3% tahun depan. Proyeksi yang lebih rendah pada 2012 didasarkan aras penurunan permintaan eksternal dan melemahnya harga komoditas international.

Ia menegaskan, ada pengaruh pada aliran modal yang masuk Indonesia akibat sentimen investor. Wajar saja, karena pasar keuangan internasional pun akan tetap bergejolak dalam jangka pendek, dan Indonesia menjadi bagian di dalamnya.

Sementara, eksposur perdagangan langsung Indonesia terhadap penurunan yang dialami pasar di AS dan Uni Eropa, relatif terbatas dibanding negara lain se-Kawasan.

"Berlanjutnya kemajuan reformasi struktural yang penting, seperti reformasi subsidi energi dan pembebasan tahan, peningkatan infrastruktur, tidak hanya akan membantu mengangkat prospek pertumbuhan Indonesia menjadi lebih tinggi tapi jg dapat mendorong kepercataan investor dalam jangka pendek," tulis Kepala Perwakilan World Bank untuk Indonesia, Koeberle dalam rilisnya.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads