"Saya yakin dan optimistis bisa laku dipasar. Saya juga yakin bisa tembus Rp 1 triliun," kata Direktur Keuangan BTN Saut Pardede ketika ditemui disela acara Investor Summit 2011 di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (5/10/2011).
Menurut Saut, KIK EBA Jilid III ini seperti halnya tahun-tahun sebelumnya mempunyai pasar tersendiri. Selain underlying-nya cukup jelas, KIK EBA juga memiliki harga yang cukup menarik.
"Walau belum kita tentukan harganya yang jelas akan menarik dan laku," tambahnya.
Lebih jauh Saut mengatakan, dengan ditargetkannya penambahan modal melalui KIK EBA diharapkan ekspansi bisnis usaha BTN bisa terus berkembang. Ia menargetkan ekspansi kredit BTN bisa diatas 27% di 2011.
Untuk mendukung ekspansi ke depan, Saut mengatakan BTN telah menyiapkan dua skema pendanaan. Antara lain penerbitan obligasi sebesar Rp 2 triliun yang akan dilakukan pada semester I-2011 dan sekuritisasi aset melalui penerbitan Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Efek Beragun Aset (EBA) sebesar Rp 1 triliun.
"Kita targetkan BTN bisa berkembang kreditnya hingga 27%," jelas Saut.
BTN di 2010 berhasil mencapai pertumbuhan laba bersih 60%-70% di 2010, naik dari pencapaian di 2009 yang sebesar Rp 490 miliar.
Di tahun tersebut, kredit BTN tumbuh 30% dan di 2011 ini BTN menargetkan pertumbuhan kredit 27-30% sesuai RBB.
(wep/ang)











































