Demikian disampaikan Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas, M. Alfatih, di kantornya, Menara Imperium, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (12/10/2011).
"Long term pasar saham Indonesia masih tetap bullish," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa tidak, maksimal ditutup 3.800 sampai akhir tahun. Untuk mencapai level 4.000-an bisa terjadi dalam jangka panjang," tegasnya.
Seperti diketahui, indeks mulai terkoreksi sejak awal Agustus. Pada rentang Agustus-September, terjadi koresi lebih dari 700 poin. Bahkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) langsung memerintahkan otoritas Bursa memantau pergerakan indeks. Pengamatan ini sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan opsi yang akan dipilih.
"Bapepam minta Bursa mencoba untuk mengamati kondisi di sesi I ini. Tindakan apa yang akan kita lakukan akan kita lihat," tuturnya Ketua Bapepam-LK, Nurhaida beberapa waktu lalu.
Posisi IHSG yang terbenam di level 3.400, pun merupakan penurunan terparah dibanding bursa-bursa lain di kawasan Asia. Alfatih mengaku, jebloknya indeks wajar karena sebelumnya IHSG telah menguat terlalu liar.
Pelemahan Indeks dalam negeri menjadi cermin, investor mengalami kepanikan dan lebih memilih mengamankan portofolio investasinya sebelum jatuh lebih dalam. Tercatat seluruh saham mengalami terkena tekanan jual.
Pelemahan rupiah juga tidak kuasa terbendung. Dimana mata uang lokal berada pada level Rp 8.750 per dolar AS, namun lebih baik dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.900 per dolar AS. Turunnya indeks mengikuti bursa regional yang dipengaruhi oleh data ekonomi China dan pernyataan The Fed terkait peluang memburuknya ekonomi global.
(wep/ang)











































