Masuk Tren Positif, IHSG Akhir Tahun Maksimal 3.800

Masuk Tren Positif, IHSG Akhir Tahun Maksimal 3.800

- detikFinance
Rabu, 12 Okt 2011 13:41 WIB
Masuk Tren Positif, IHSG Akhir Tahun Maksimal 3.800
Jakarta - Pasar saham telah kembali ke tren penguatan, setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terhempas sampai level 3.200. Namun untuk kembali ke level 4.195,72 hingga akhir tahun, cukup sulit. Indeks maksimal hanya bisa menguat di kisaran 3.800.

Demikian disampaikan Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas, M. Alfatih, di kantornya, Menara Imperium, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Rabu (12/10/2011).

"Long term pasar saham Indonesia masih tetap bullish," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IHSG pada level 3.200 menjadi bumper pasar modal Indonesia. Tidak ada alasan untuk indeks melemah lebih tajam. Dan benar saja, IHSG langsung rebound dan telah mencapai level 3.592,84. Waktu yang menyisakan tiga bulan di 2011, apakah IHSG akan dapat ke level 4.200?

"Saya rasa tidak, maksimal ditutup 3.800 sampai akhir tahun. Untuk mencapai level 4.000-an bisa terjadi dalam jangka panjang," tegasnya.

Seperti diketahui, indeks mulai terkoreksi sejak awal Agustus. Pada rentang Agustus-September, terjadi koresi lebih dari 700 poin. Bahkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) langsung memerintahkan otoritas Bursa memantau pergerakan indeks. Pengamatan ini sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan opsi yang akan dipilih.

"Bapepam minta Bursa mencoba untuk mengamati kondisi di sesi I ini. Tindakan apa yang akan kita lakukan akan kita lihat," tuturnya Ketua Bapepam-LK, Nurhaida beberapa waktu lalu.

Posisi IHSG yang terbenam di level 3.400, pun merupakan penurunan terparah dibanding bursa-bursa lain di kawasan Asia. Alfatih mengaku, jebloknya indeks wajar karena sebelumnya IHSG telah menguat terlalu liar.

Pelemahan Indeks dalam negeri menjadi cermin, investor mengalami kepanikan dan lebih memilih mengamankan portofolio investasinya sebelum jatuh lebih dalam. Tercatat seluruh saham mengalami terkena tekanan jual.

Pelemahan rupiah juga tidak kuasa terbendung. Dimana mata uang lokal berada pada level Rp 8.750 per dolar AS, namun lebih baik dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.900 per dolar AS. Turunnya indeks mengikuti bursa regional yang dipengaruhi oleh data ekonomi China dan pernyataan The Fed terkait peluang memburuknya ekonomi global.

(wep/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads