Demikian disampaikan dalam laporan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) hingga pekan pertama Oktober 2011, di Jakarta, Jumat (14/10/2011).
Sebanyak 27 perseroan telah menerbitkan surat utang baru sepanjang Januari - awal Oktober 2011. Mereka diantaranya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Obligasi Surya Artha Nusantara Finance, dengan nilai emisi Rp 600 miliar
- Obligasi BPD Jawa Barat dan Banten, dengan nilai emisi Rp 2 triliun
- Obligasi Astra Sedaya Finance, dengan nilai emisi Rp 2,15 triliun
- Obligasi Wahana Ottomitra, dengan nilai emisi Rp 1,4 triliun
- Obligasi Venera Multi Finance, dengan nilai emisi Rp 500 miliar
- Obligasi Sarana Multigriya Financial, dengan nilai emisi Rp 463 miliar
- Obligasi Federal International Finance, dengan nilai emisi Rp 3 triliun
- Obligasi dan Sukuk Mudharabah BPD Sulawesi Selatan, dengan nilai emisi Rp 500 miliar
- Obligasi Mandiri Tunas Finance, dengan nilai emisi Rp 600 miliar
- Obligasi Subdebt Bank Internasional Indonesia, dengan nilai emisi Rp 1,5 triliun
- Obligasi Adira Dinamika Multi Finance, dengan nilai emisi Rp 2,5 triliun
- Obligasi Indomobil Finance Indonesia, dengan nilai emisi Rp 1 triliun
- Obligasi dan subdebt Bank DKI, dengan nilai emisi Rp 750 miliar
- Obligasi BCA Finance, dengan nilai emisi Rp 1,1 triliun
- Obligasi Bank Permata, dengan nilai emisi Rp 1,75 triliun
- Obligasi berkelanjutan Bank Tabungan Pensiunan Nasional, dengan nilai emisi Rp 500 miliar
- Obligasi Bank Tabungan Negara, dengan nilai emisi Rp 2 triliun
- Obligasi MNC Securities, dengan nilai emisi Rp 150 miliar
- Obligasi dan subdebt Bank Sumut, dengan nilai emisi Rp 1 triliun
- Obligasi Toyota Astra Financial Services, dengan nilai emisi Rp 1,2 triliun
- Obligasi Serasi Autoraya, dengan nilai emisi Rp 900 miliar
- Obligasi BPD Nusa Tenggara Timur, dengan nilai emisi Rp 500 miliar
- Obligasi BFI Finance Indonesia, dengan nilai emisi Rp 450 miliar
- Obligasi BPD Riau Kepri, dengan nilai emisi Rp 500 miliar
- Obligasi Agung Podomoro Land, dengan nilai emisi Rp 1,2 triliun
- Obligasi Fast Food Indonesia, dengan nilai emisi Rp 200 miliar
- Obligasi Perum Pegadaian, dengan nilai emisi Rp 1 triliun.
- Garuda Indonesia, dengan jumlah saham 6,335 miliar dan nilai emisi Rp 4,75 triliun
- Mitrabahtera Segara Sejati, dengan jumlah saham 175 juta dan nilai emisi Rp 280 miliar
- Sejahteraraya Anugrahjaya, dengan jumlah saham 750 juta dan nilai emisi Rp 90 miliar
- HD Finance, dengan jumlah saham 460 juta dan nilai emisi Rp 92 miliar
- Buana Listya Tama, dengan jumlah saham 6,65 miliar dan nilai emisi Rp 1,03 triliun
- JayaAgra Wattie, dengan jumlah saham 1,132 miliar dan nilai emisi Rp 566,2 miliar
- Salim Ivomas Pratama, dengan jumlah saham 3,163 miliar dan nilai emisi Rp 3,479 triliun
- Metropolitan Land, dengan jumlah saham 1,89 miliar dan nilai emisi Rp 454,76 miliar
- Sidomulya Selaras, dengan jumlah saham 428,57 juta dan nilai emisi Rp 96,43 miliar
- Indo Straits, dengan jumlah saham 100 juta dan eniali emisi 95 miliar
- Tifa Finance, dengan jumlah saham 278 juta dan nilai emisi Rp 55,6 miliar
- Star Petrochem, dengan jumlah saham 2 miliar dan nilai emisi Rp 204 miliar
- Alkindo Naratama, dengan jumlah saham 150 juta dan nilai emisi Rp33,75 miliar
- Solusi Tunas Pratama, dengan jumlah saham 100 juta dan nilai emisi Rp 340 miliar
- SMR Utama, dengan jumlah saham 500 juta dan nilai emisi Rp 300 miliar.
Sementara penerbitan saham baru, melalui penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue mencapai Rp 26,99 triliun. Terdapat 17 emiten yang berhasil menerbitkan saham baru, yaitu:
- Bank Mandiri, dengan jumlah saham 2,33 miliar dan nilai emisi Rp 11,68 triliun
- Bank Bukopin, dengan jumlah saham 2,05 miliar dan nilai emisi Rp 1,066 triliun
- Enseval Putra Megatrading, dengan jumlah saham 428,64 juta dan nilai emisi Rp 300,05 miliar
- Asuransi Bina Dana Arta, dengan jumlah saham 344,89 juta dan nilai emisi Rp 106,92 miliar
- Indospring, dengan jumlah saham 187,5 juta dan nilai emisi Rp 285 miliar
- United Tractor, dengan jumlah saham 403,25 juta dan nilai emisi Rp 6,06 triliun
- Delta Dunia Makmur, dengan jumlah saham 1,35 miliarn dan nilai emisi Rp 1,22 triliun
- Bank Victoria International, dengan jumlah saham 1,99 miliar dan nilai emisi Rp 199,45 miliar
- Kresna Graha Sekurindo, dengan jumlah saham 151,84 juta dan nilai emisi Rp 106,29 miliar
- Pacific Strategic Financial, dengan jumlah saham 2,8 miliar dan nilai emisi Rp 285,65 miliar
- Indomobil Sukses International, dengan jumlah saham 345,65 miliar dan nilai emisi Rp 2,76 triliun
- Lippo Securities, dengan jumlah saham 1,47 miliar dan nilai emisi Rp 207,06 miliar
- Bank Danamon Indonesia, dengan jumlah saham 1,16 miliar dan nilai emisi Rp 1,16 triliun
- Bank Pundi Indonesia, dengan jumlah saham 4,98 miliar dan nilai emisi Rp 498,02 miliar
- Kawasan Industri Jababeka, dengan jumlah saham 6,03 miliar dan nilai emisi Rp 1,509 triliun
- Clipan Finance Indonesia, dengan jumlah saham 1,17 miliar dan nilai emisi Rp 468,6 miliar
- Asuransi Multi Artha Guna, dengan jumlah saham 1,436 miliar dan nilai emisi Rp 215,5 miliar.
Terdapat pula satu emisi obligasi berdenominasi dollar AS, yakni Medco Energi International dengan nilai US$ 50 juta.
(wep/ang)











































