Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengatakan, salah satu tugas penting Menteri ESDM yang belum selesai sampai saat ini adalah menahan lonjakan konsumsi BBM subsidi yang belum jelas arah kebijakannya.
Saat ini isu pergantian Menteri ESDM terus bergulir karena banyak pihak yang menilai belum adanya terobosan energi baru. Jika diganti, maka Menteri ESDM baru bakal punya banyak PR yang masih terlantar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengganti Menteri ESDM yang baru juga harus memikirkan bagaimana secara bertahap dapat mengurangi subsidi BBM terhadap harganya yang tidak tepat sasaran.
Perlu juga mengganti BBM bersubsidi yang sering tidak tepat sasaran menjadi lebih tepat dengan subsidi langsung.
"Percepat juga eksekusi pelaksanaan program pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW tahap pertama dan mempercepat pembangunan terminal penerima LNG, agar subsidi listrik dapat ditekan dan defisit gas nasional bisa teratasi," lanjut Pri Agung.
Dia menambahkan, pemakaian bahan bakar berbasis gas perlu digalakkan. Sama juga halnya dengan penggunaan bahan bakar nabati.
"Ini untuk sektor transportasi agar dapat menghemat konsumsi dan subsidi terhadap BBM," ungkapnya.
"Tiga itu dulu saja yang dibereskan, itu sudah sangat bagus," timpalnya sekali lagi.
Pri Agung mengakui masih banyak pekerjaan rumah di sektor Kementerian ESDM yang masih harus diperbaiki.
Misalnya saja, bagaimana agar pemerintah memperbaiki iklim investasi sektor migas demi mengangkat cadangan dan produksi migas yang saat ini memang masih anjlok dan tidak tepat dengan target yang diharapkan.
(nrs/dnl)











































