Menurut Director and Corporate Secretary Borneo Lumbung Energi Geroad PA Jusuf, manajemen akan meminta persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS luar biasa di 15 Desember mendatang.
"Kami sudah merencanakan buyback ini sejak Oktober 2011 karena harga saham kami sudah di bawah harga wajar," ungkapnya di Jakarta, Senin (7/11/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang dalam awal tahun saham BORN terus turun. Saham perseroan sempat berada di level Rp 1.670 per lembar pada 11 Januari 2011. Tapi tidak berapa lama, saham BORN langsung susut, menjadi Rp 1.430 per lambar di 3 Maret, dan turun lagi menjadi Rp 890 per lembar di 30 September.
Hingga perdagangan pukul 14.58, saham BORN berada di level Rp 840 per lembar, dengan volume transaksi 196,66 juta lembar dengan total nilai Rp 165 miliar. Saat buyback 5% saham publik tuntas, total saham publik turun menjadi 20% atau sekitar 4,2 miliar lembar saham.
Pada saat listing perdana di BEI, total saham publik mencapai 25%. "Adanya buyback saham ini karena kami mau memberikan kepastian kepada investor bahwa harga saham Borneo lebih stabil," imbuhnya.
(wep/ang)











































