BNI Pisahkan Rekening Nasabah dan Sekuritas

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menjadi bank pembayar dan bank penyimpan dana nasabah PT BNI Securities. Hal tersebut sebagai bagian dari fund separation atau pemisahan dana nasabah sekuritas sebagai implementasi peraturan Bapepam-LK. No V D 3.

"Sejak Oktober lalu, unit kerja khusus telah dibentuk BNI Securities untuk menangani pengkinian data para nasabah. Seluruh informasi yang dikumpulkan nantinya akan dipergunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam pembukaan rekening investor atas nama pribadi," tutur Presiden Direktur BNI Securities Jimmy Nyo ketika ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (9/11/2011).

"Bank pembayar dan bank penyimpan dana yang ditunjuk adalah BNI," imbuhnya.

Dengan demikian, sambung Jimmy, seluruh dana nasabah akan tersimpan dan terpisah dari rekening operasional BNI Securities. '' Dan nantinya setiap nasabah dapat memonitor mutasi rekening dana yang tersimpan di bank dan rekening efek yang tersimpan di KSEI melalui kartu AKSes," tambahnya.

Meskipun fund separation baru diterapkan di 2012, Jimmy menambahkan BNI Securities sudah siap sejak dari sekarang.

BNI Securities Siap Gaet Klien Jepang

Setelah masuknya perusahaan efek asal Jepang SBI Securities yang menguasai 25% BNI Securities, Jimmy mengatakan siap untuk menarik para investor asal Jepang.

Dalam hal ini, BNI Securities akan menjadi pelaksana transaksi bagi investor Jepang yang menjadi nasabah SBI Securities untuk membeli saham-saham blue chip asal Indonesia.

"Kan nasabah SBI Securities di Jepang ada 2,2 juta kita harapkan nanti bisa interkoneksi dengan BNI Securities agar nasabahnya bisa bertransaksi saham di Indonesia," tuturnya.

Menurutnya, pada Maret 2012 nanti investor Jepang dapat membeli saham-saham di BEI melalui BNI Securities.

"Selesai di Maret 2012 nanti kita sudah terhubung dengan investor Jepang di SBI jadi potensi transaksi dan nasabah BNI Securities bisa bertambah," tuturnya.

Jimmy menargetkan nasabah baru di 2012 mencapai 10.000 nasabah yang dimana saat ini BNI Securities telah mempunyai 16.000 nasabah.

"Adapun transaksi saham sudah berjumlah Rp 200 miliar. Di 2012 ditargetkan bisa tembus Rp 250 miliar," ungkapnya.

BNU Securities pada tanggal 8 Juli 2011 telah menyelesaikan transaksi dengan SBI Securities Co, Ltd. Melalui transaksi setoran tambahan modal baru di BNIS, SBIS memiliki 25% saham kepemilikan atas BNIS, sedangkan 75% kepemilikan saham BNIS tetap dikuasai BNI.

SBIS adalah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh SBI Holdings, Inc dan merupakan perusahaan sekuritas online komprehensif terkemuka di Jepang.

(dru/ang)